Dari Internasionalisasi Muhammadiyah Menuju Renaissance of Islam

Internasionalisasi Muhammadiyah Menuju Renaissance of Islam
Dr. Muhammad Najib
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Dr. Muhammad Najib, Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Spanyol

(Ditulis sebagai prolog dalam buku “Rihlah Peradaban, Perjalanan Penuh Makna di Turki dan Spanyol)

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Hajinews.id – Saya tentu merasa senang dengan kehadiran Bapak dan Ibu rombongan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur ke Spanyol dalam suatu perjalanan yang bertajuk: Rihlah Peradaban. Saya bahkan meyakini kedatangan rombongan PWM Jawa Timur ke Spanyol yang dulunya dikenal dengan nama Andalusia di Dunia Islam, bukan mustahil nantinya akan membuat sejarah besar.

Mengapa saya mengatakan demikian? Karena rombongan Muhammadiyah Jawa Timur sudah mengambil bagian penting dari program besar “Muhammadiyah Go Internasional” yang dicanangkan Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam muktamarnya ke-48 di Solo, Jawa Tengah, pada 18-20 November 2022, yang mengambil tema: Memajukan Indonesia Mencerahkan Semesta. Tema ini jelas menunjukkan spirit internasionalisasi Muhammadiyah. Dengan tema ini Muhammadiyah diharapkan bukan hanya memajukan Indonesia, melainkan juga mengambil peran yang lebih konkrit dalam mencerahkan dunia internasional.

Sebagai bagian dari bentuk dukungan, baik dalam kapasitas kader Muhammadiyah maupun Duta Besar, dengan maksud agar kunjungan berjalan lancar, Muhammadiyah Jawa Timur bisa mendapatkan rekan kerjasama yang tepat, sehingga target yang diharapkan optimal, maka saya menugaskan salah seorang diplomat senior KBRI Madrid untuk menemani perjalanan rombongan selama di Spanyol, khususnya saat mengunjungi sejumlah institusi dan wilayah penting seperti: Cordoba, Granada, dan Sevilla.

Perlu disadari bahwa masyarakat Spanyol maupun Eropa secara umum memiliki tingkat pendidikan sangat baik, ekonomi dan kesejahteraan masyarakat demikian juga, perhatian negara kepada rakyatnya sangat besar, jadi kalau bicara kebahagiaan material maka mereka sudah sangat cukup. Pada saat bersamaan sebagian masyarakat merasakan kehilangan kebahagiaan non￾material, yang dalam bentuk ekstrim kehilangan makna dan tujuan hidup. Masyarakat semakin sekuler dalam pengertian menjauh dari Tuhan, bahkan sebagian dari mereka anti agama atau tidak berafiliasi pada agama tertentu atau agnostic.

Ada sebuah tesis yang menyatakan semua ini terjadi karena keberhasilan mereka dalam mengembangkan sain dan teknologi, kemudian berimplikasi pada kemajuan ekonomi negara dan kesejahteraan rakyatnya. Ketika Sebagian besar kebutuhan material terpenuhi, kemudian muncul kehampaan spiritual dan hilangnya tujuan hidup yang sejati. Di sinilah tantangan sekaligus ruang yang terbuka bagi Muhammadiyah yang mengembangkan konsep Islam berkemajuan, Islam yang siap menjawab tantangan masyarakat modern.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *