Kisah Abu Nawas: Abu Nawas Kalah Cerdas Dengan Gubernur!

Abu Nawas Kalah Cerdas Dengan Gubernur
Abu Nawas Kalah Cerdas Dengan Gubernur. Foto: pixabay
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



“Apa tujuan datang ke istanaku,” tanya Gubernur.

“Saya mendengar kabar anda memerintahkan beberapa tentara, untuk menangkap para penulis pintar di kota ini. Tapi kenapa saya tidak ditangkap saya sangat tersinggung,” jawab Abu Nawas.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Oh jadi anda menganggap diri anda bagian dari mereka,” tanya Gubernur.

“Tentu saja orang-orang di kota ini tahu siapa aku. Saya penulis paling cerdas di kota ini,” jawab Abu Nawas.

“OK, algojo tangkap Abu Nawas dan penggal kepalanya,” perintah gubernur.

Selanjutnya, dilakukan adu kepintaran antara Abu Nawas dan raja, dipertanyaan tersebut Abu Nawas diberi pertanyaan, apakah warna dari angin.

Disini, Abu Nawas berhasil menjawab pertanyaan warna angin.

“Apa warna angin” tanya Gubernur.

“Warna angin merah pak,” jawab Abu Nawas enteng.

“Apa alasan anda,” Gubernur bertanya.

“Jika kita masuk angin dan kemudian tubuh kita dikerok , maka akan muncul warna merah pada tubuh kita. Artinya kalau anginnya keluar warna merah, berarti warna anginnya merah,” jelas Abu Nawas.

Kemudian, Gubernur tertawa terbahak-bahak atas kecerdikan dari Abu Nawas, dan ia membebaskan seluruh penulis yang ditangkap.

Selanjutnya, Gubernur berkata “Ternyata apa yang dikatakan Raja tentangmu benar,” kata Gubernur.

Mendengar itu Abu Nawas kaget, dan bertanya ” Maksudnya Pak bagaimana,” tanya Abu Nawas penasaran.

Lalu, Gubernur berkata ” Sebelum saya ditugaskan disini, baginda Raja sudah memberitahuku, jika di kota ini banyak penulis yang pandai dan diantara penulis yang paling cerdik adalah kamu,” kata Gubernur.

“Aku berniat memanggilmu, dan memberikan hadiah kepada para penulis. Tapi sebelumnya aku ingin mengerjai mereka dulu, dan ternyata kamu datang untuk membantu mereka, dan ini adalah kesempatan bagi saya untuk menguji kecerdasan anda” lanjut Gubernur sambil menjelaskan bahwa hukuman mati yang berikanhanya pura-pura.

Abu Nawas terkejut dan berkata dalam hali ” Kurang ajar, ternyata aku terjebak dalam perangkap. Tunggu saja pembalasanku,” kata Abu Nawas dalam hati. ***

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *