Ini Tanda Haji Mabrur yang Dijelaskan oleh Ustadz Adi Hidayat dan Aa Gym

Tanda Haji Mabrur
Ustadz Adi Hidayat dan Aa Gym
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Saat ini, seluruh umat Islam memulai musim haji yang disebut Dzulhiyyah, yang puncaknya dengan wukuf di Arafah pada tanggal 10 Dzulhiyyah. Setiap muslim yang telah menunaikan ibadah haji ingin menjadi Haji Mabrur.

Namun bagaimanakah cara dan tanda-tanda bahwa seorang muslim telah menjadi Haji Mabrur? Inilah tanda-tanda haji mabrur yang dijelaskan oleh Ustadz Adi Hidayat dan Aa Gym.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Birrun artinya kebaikan yang lahir setelah buruknya hilang, Kebaikan yang muncul setelah keburukan hilang, ada orang berbuat buruk ditinggalkan jadi baik,” ujar Ustadz Adi Hidayat (UAH) sebagaimana dikutip oleh tvOnenews dari kanal YouTube Aa Gym Official pada Sabtu (10/6/2023).

“Marahnya ditinggalkan jadi sabar, sombongnya ditinggalkan jadi tawadhu, kebaikan yang muncul setelah meninggalkan yang buruk disebut Birrun jika melekat pada pelakunya disebut Mabrurun,” tandas Ustadz Adi Hidayat.

Penyebutan haji mabrur dijelaskan oleh Ustadz Adi Hidayat karena saat melempar jumrah itulah waktu dimana melempar sifat-sifat jelek dalam diri.

“Ada haji mabrur, kenapa disebut haji mabrur karena saat dia berada di wukuf di Arafah dia istighfar, dia mengenali keburukannya, dia tinggalkan itu datang ke Musdalifah ia lemparkan,”

Oleh karena itu, Ustadz Adi Hidayat menyarankan bagi calon jemaah haji, sebelum berangkat ke tanah suci sebaiknya mencatat hal-hal buruk yang dimilikinya.

Penyakit Jantung Jadi Penyebab Kematian Jemaah Haji Indonesia

“Maka sebelum haji catat dulu, kenali diri kita dulu jangan gengsi tanyakan kepada pasangan kita, kepada anak kepada orang tua, kepada siapapun, apa salah kita,” saran Ustadz Adi Hidayat.

“Kemudian sampai di sana rinci ketika kita melempar jumrah lempar sifat kita, dengan mengucap Bismillahi Allahu Akbar,” tambah Ustadz Adi Hidayat.

Saat para jemaah haji melempar jumrah di Tanah Suci, umat Islam yang tidak berangkat menyembelih hewan kurban. Hal itulah menjadi simbol sebagai dibuangnya sifat buruk dalam diri manusia.

“Yang di sana melontar, di sini menyembelih tanggal 10 Dzulhijjah itu. Kalimat sama di sana Bismillahi Allahu Akbar di sini juga mengucap Bismillahi Allahu Akbar,” kata Ustadz Adi Hidayat.

“Apa yang dilempar sifat Hewani, maka sifat hewan itu disembelih dan di sana melontar. Karena sudah dilontar hilanglah buruknya, kemudian dibawa pulang sifat kebaikan, itu yang disebut haji mabrur,” tambah Ustadz Adi Hidayat.

Maka haji mabrur adalah orang yang berubah menjadi baik setelah ia pulang dari Tanah Suci.

“Jadi haji mabrur itu yang bisa meninggalkan sifat buruk dan berubah menjadi baik di kemudian hari,” jelas Ustadz Adi Hidayat.

Maka, Ustadz Adi Hidayat mengingatkan jika pulang dari Tanah Suci lantas dipanggil pak haji jangan senang tapi sebaiknya langsung berpikir apakah sudah meninggalkan keburukan yang selama ini ada di dalam dirinya.

“Karena itu diingatkan oleh Nabi jika sudah haji sayang udah fisik, tenaga waktu biaya, jangan ditukar surga yang sudah diberikan oleh Allah itu. Jaga jangan ditukar dengan maksiat lagi,” ujar Ustadz Adi Hidayat.

“Jika ada yang menyebutkan pak haji, itu bukan gelar itu mengingat jangan sampai kebaikan itu luntur lagi,” tandas Ustadz Adi Hidayat.

Sementara Aa Gym menjelaskan bahwa haji mabrur adalah perjalanan suci yang mengalir dalam hati tanpa terikat oleh dunia.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *