Kisah Abu Nawas: Melarang Rukuk dan Sujud Dalam Salat

Abu Nawas Melarang Rukuk dan Sujud Dalam Salat
Abu Nawas Melarang Rukuk dan Sujud Dalam Salat. Foto: Pixabay
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Abu Nawas tersenyum seraya berkata, “Saudaraku, memang aku tidak menolak bahwa aku telah mengeluarkan dua pendapat tadi, tapi sepertinya kabar yang sampai padamu tidak lengkap. Kata-kataku dipelintir, dijagal, seolah-olah aku berkata salah.”

Khalifah berkata dengan ketus, “Apa maksudmu? Jangan membela diri, kau telah mengaku dan mengatakan kabar itu benar adanya.”

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Abu Nawas beranjak dari duduknya dan menjelaskan dengan tenang, “Saudaraku, aku memang berkata rukuk dan sujud tidak perlu dalam shalat, tapi dalam salat apa? Waktu itu aku menjelaskan tata cara shalat jenazah yang memang tidak perlu rukuk dan sujud.”

“Bagaimana soal aku yang suka fitnah?” tanya Khalifah.

Abu Nawas menjawab dengan senyum, “Kalau itu, aku sedang menjelaskan tafsir ayat 28 surat Al-Anfal, yang berbunyi ketahuilah bahwa kekayaan dan anak-anakmu hanyalah ujian bagimu.

Sebagai seorang khalifah dan seorang ayah, anda sangat menyukai kekayaan dan anak-anak, berarti anda suka ‟fitnah‟ (ujian) itu.”

Mendengar penjelasan Abu Nawas yang sekaligus kritikan, Khalifah Harun Al-Rasyid tertunduk malu, menyesal dan sadar. Rupanya, kedekatan Abu Nawas dengan Harun Al-Rasyid menyulut iri dan dengki di antara pembantu-pembantunya.

Abu Nawas memanggil Khalifah dengan “ya akhi” (saudaraku). Hubungan di antara mereka bukan antara tuan dan hamba. Pembantu-pembantu khalifah yang hasud ingin memisahkan hubungan akrab tersebut dengan memutarbalikkan berita.

Itulah kisah Abu Nawas yang sangat cerdas semoga cerita ini bisa bermanfaat dan menghibur kita semua.***

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *