“Abu Nawas sekonyong-konyong merenggut tombak di sampingnya. Ia lempar tombak itu ke lantai. Tombak itu menancap di depan Raja.
“Baginda, itu merupkan titik tengah bumi, kalau Anda tidak percaya kepada saya, perintahkan orangmu untuk mengukur jaraknya dari barat, timur, utara, selatan!”
“Abu Nawas, siapa yang bisa mengukur jarak itu?” tanya Raja.
“Anda benar, Baginda. Hanya Tuhan yang tahu titik tengah, bukan Abu Nawas, juga bukan Raja Aaron,” Abu Nawas menjawab tenang.
Saat ia mendengar jawaban itu, Raja menyadari bahwa Abu Nawas benar-benar seorang yang cedas dan bijaksana. Ia mencintainya lebih dari sebelumnya.
Akal Bulus Abu Nawas Mengalahkan Raja
Salah satu cerita yang masyhur adalah Sultan menantang Abu Nawas dalam suatu perlombaan. Ajang lomba itu adalah tenda siapa yang paling ramai dan paling banyak dikunjungi oleh pengunjung maka dialah yang menang.
Tidak dijelaskan alasan Sultan mengapa menantang Abu Nawas untuk lomba tersebut.
Bisa jadi, Sultan sangat senang dengan kecerdikkan Abu Nawas dalam menyelesaikan tantangan.
Singkat cerita, tantangan disetujui tempat di alun alun kerajaan dan waktu pun sudah ditentukan. Aturannya adalah tenda siapa yang paling ramai dikunjungi orang mulai pukul 12.00 Siang hingga Pukul 24.00 malem.
Bukan hal yang sulit bagi Sultan untuk membuat tendanya ramai dikunjungi. Sejak dimulainya perlombaan, tenda Sultan sudah ramai dikunjungi warga.
Bagaimana tidak, selain tendanya besar, di dalam tenda juga disediakan hiburan serta aneka makanan dan minuman.
Siapapun yang datang ke tenda tersebut sudah pasti terhibur dan konsumsi tercukupi.
Berbeda dengan tenda milik Abu Nawas. Selain tendanya kecil tidak sebesar milik Sultan, di tempat itu juga tidak ada hiburan apalagi makanan.