Kelima, jika episentrum sikap “ngawur” Jokowi adalah pengaduan Ubed, tentu menjadi tergambar karakter buruk Jokowi yang “nepotism” dan lemah menghadapi persoalan anak atau keluarga. Lebih mementingkan keluarga ketimbang negara. Tidak layak untuk menjabat sebagai Presiden, apalagi hingga selesai di tahun 2024.
Jokowi bersama Gibran dan Kaesang telah terbaca oleh publik sebagai profil yang inkonsisten atau “mencla-mencle”. Berita di bawah ini menjadi saksi.
Media Indonesia September 2018 menulis “Gibran Tak Tertarik Masuk Politik Maupun Timses”. Pada tahun yang sama Kumparan News mengutip ucapan Gibran “Kasihan Rakyat Kalau Ada Dinasti Politik”. Tribun news : “Jokowi : Anak Saya Tak Ada yang Tertarik Politik”. Dan Rmol.Id membuat judul “Kaesang Mending Jadi Pengusaha Pekerjakan Banyak Orang Ketimbang Masuk Politik”.
Biarlah anak-anak Jokowi menerima sendiri risiko dari pilihan kariernya di bidang politik termasuk menghadapi pengaduan dari Ubedilah Badrun ke KPK. Jika tuduhan tersebut hendak dibantah, mudah saja tinggal membuktikan. Begitu juga sebagai orang tua Jokowi mesti memberi contoh kepada putera-puteranya agar selalu bersikap jujur, adil, amanah dan tidak korup.
Bandung, 14 Juni 2023