Disway: Badai Berlalu

Badai Berlalu
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Saat itulah Vier menyelam ke dalam badai. Ia melihat tidak mungkin saham BNI turun lagi. Ia tahu utang BNI hanya USD 30-an juta. Terlalu mudah menyelesaikannya.

Vier pun meyakinkan lima perusahaan keuangan terbesar di pasar modal. Ia tampilkan hitungannya. Masuk akal. Deal. Salah satu dari lima besar itu percaya padanya. Dimasukilah BNI.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Dalam 10 hari harga saham Bank BNI naik menjadi Rp 1.200/lembar. Ia menghitung betapa besar gain yang didapat: Rp 1,6 triliun. Dibagi-bagi pun ia masih mendapat ratusan miliar rupiah.

“Saya telepon Maya. Saya minta Maya datang ke Hong Kong. Dada saya sesak. Saya begitu bingung menghitung berapa banyak uang yang saya dapat,” ujarnya Minggu sore lalu.

Vier jadi orang kaya.

Ia beli kapal-kapal besar. Dunia pelayaran ia masuki kembali. Kali ini sebagai bos. Ia juga beli kapal pesiar, empat buah. Salah satunya untuk menyalurkan satu-satunya hobinya: mancing di tengah laut.

Suatu saat Jhonny Kesuma pinjam uang padanya: Rp 50 miliar. Jaminannya: sejumlah saham di satu perusahaan publik milik Kesuma. Saham itu bisa ia jual kalau sampai waktunya belum ada pembayaran kembali.

Jatuh temponya pun jatuh. Vier menjual saham tersebut.

Kesuma melapor ke polisi: Vier menggelapkan saham.

Vier dipanggil polisi. Ia merasa tidak ada satu pun kesalahan yang ia perbuat. Kalau pun ada persoalan, itu sepenuhnya perdata, bukan pidana.

Vier pun mondar-mandir ke kantor polisi. Sampai akhirnya dapat bocoran ia akan ditangkap itu.

Di Singapura, Vier tinggal di daerah Marina. Ia pun tahu. Benar. Ia dinyatakan jadi DPO. Buron yang kabur ke luar negeri. Lantas masuk daftar yang harus ditangkap interpol.

Ia tidak mungkin pulang. Istri dan anak-anaknyalah yang tiap akhir pekan ke Singapura. Selama satu tahun seperti itu.

Dalam suasana yang begitu sulit, Vier mendapat nasihat yang tidak akan pernah ia lupakan: “di saat menghadapi krisis jangan sampai ada masalah dengan keluarga. Keluarga harus solid”.

Maka Vier memutuskan pindah ke Malaysia. Ia ingin kumpul bersama keluarga. Di Malaysia. Dengan Maya dan anak-anaknya.

Bisa saja ia sekeluarga berkumpul di Singapura, tapi Vier memikirkan pendidikan agama anak-anaknya. Ia merasa di Malaysialah anaknya bisa mendapat guru ngaji yang lebih baik.

Meski buron interpol, Vier tidak mendapat masalah di imigrasi Singapura dan Malaysia. Inilah buron interpol yang bebas mondar-mandir Singapura-Malaysia.

Vier punya pengacara di Singapura. Ia bisa meyakinkan Singapura dan Malaysia bahwa Vier tidak layak masuk daftar tangkap interpol. Ia tidak terlibat perkara yang membahayakan siapa pun, apalagi membahayakan negara. Juga bukan perkara korupsi. Bukan perdagangan manusia. Bukan pembunuhan. Bukan semua hal yang layak masuk interpol.

Maka pihak keamanan Singapura dan Malaysia tidak mau menangkapnya.

Pernah Vier akan ditangkap polisi Indonesia. Yakni ketika Vier berada di kapal berbendera Inggris di dermaga Singapura. Polisi Singapura mengancam: akan menangkap si penangkap kalau penangkapan itu dilakukan.

Dulu kita sering marah ke Singapura: mengapa Singapura  tidak kunjung mau menandatangani perjanjian ekstradisi dengan Indonesia. Ternyata ada alasan yang masuk akal: apakah hukum di Indonesia sudah berlaku sebagaimana layaknya.

Vier pun tinggal di Malaysia. Di Kuala Lumpur. Anak-anaknya sekolah di sana. Ngaji di sana. Bahkan ia ketularan pakai nama gaya Malaysia: bin siapa. Mulailah ia pakai nama panggilan Vier bin Abdul Jamal. Vier Abdul Jamal.

Hanya nama di paspornya yang tetap: Veri Riang Hepat.

Ia selalu bisa memperpanjang paspor itu di imigrasi Indonesia di Malaysia. Ia pun punya jaringan bisnis yang luas di sana.

Pengacara Vier terus berjuang ke interpol. Sampai ke pusatnya. Di Lyon, Prancis. Tapi namanya masih terus muncul di daftar buron interpol. Ia hafal benar: tertera di halaman 14. Nomor 3 dari atas. Di situ tertera namanya jelas. Ada fotonya yang ganteng. Yakni foto dengan mata yang khas: agak juling.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *