Hikmah Pagi: Apa Perbedaan Qadha dan Qadar?

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Qadar secara bahasa artinya kadar yang tepat. Sedangkan taqdir adalah penentuan kadar yang tepat. Syaikh Ibrahim Ar-Ruhaili menjelaskan:

القدرفي اللغة : القضاء الموفق … وإذا وافق الشيء الشيءَ فهو قدر له و جاء على قدره. ذكره الخليل و نقله الزهري عن الليث

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Qadar artinya ketetapan yang tepat. Dan jika sesuatu itu bertemu dengan sesuatu yang lain, maka disebut sebagai qadar-nya. Atau ia mendatangi takdirnya. Ini pendapat Al-Khalil, dan dinukil oleh Az-Zuhri dari Al-Laits” (Al-Mu’tabar fi Aqidah Ahlissunnah wa Mukhalifihim fi Qadar, hal. 13).

Secara istilah, qadar adalah takdir Allah ketika terjadinya. Syaikh Ibrahim Ar-Ruhaili mengatakan:

القدر هو ما قدّره الله في الأزل أن يكون، بناء على علمه السابق بالأشياء قبل كونه

“Al-qadar adalah apa yang telah Allah tetap di waktu azali untuk terjadi pada makhluk-Nya, berdasarkan ilmu yang Allah miliki sebelum diciptakannya segala sesuatu” (Al-Mu’tabar fi Aqidah Ahlissunnah wa Mukhalifihim fi Qadar, hal. 13).

Adapun Qadha’, secara bahasa artinya ketetapan yang pasti. Al-Azhari berkata:

و (قضاء) في اللغة على ضروب، كله ترجع إلى معنى انقطاع الشيء و تمامه … و كل ما أحكم فقد قضي

“Qadha’ dalam bahasa Arab ada beberapa makna, namun semuanya kembali pada selesainya sesuatu dan sempurnanya. Semuanya telah ditetapkan maka disebut qudhiya (telah selesai)” (Al-Mu’tabar fi Aqidah Ahlissunnah wa Mukhalifihim fi Qadar, hal. 13)

Ar-Raghib Al-Asfahani mengatakan:

القضاء فصل الأمر قولا و فعلا

“Al-Qadha’ artinya ditetapkannya sesuatu, baik berupa perkataan maupun perbuatan” (Al-Mu’tabar fi Aqidah Ahlissunnah wa Mukhalifihim fi Qadar, hal. 14).

Sebagaimana digunakan dalam firman Allah ta’ala:

وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوٓا۟ إِلَّآ إِيَّاهُ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا

“Dan Rabb-mu telah menetapkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya” (QS. Al-Isra: 23)

Demikian juga firman Allah ta’ala:

وَقَضَيْنَآ اِلٰى بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ فِى الْكِتٰبِ لَتُفْسِدُنَّ فِى الْاَرْضِ مَرَّتَيْنِ وَلَتَعْلُنَّ عُلُوًّا كَبِيْرًا

“Dan Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu, “Kamu pasti akan berbuat kerusakan di bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar.” (QS. Al-Isra: 4).

Secara syar’i, Qadha’ adalah apa yang Allah tetapkan kepada makhluk-Nya berupa penciptaan, peniadaan, atau perubahan. Syaikh Ibrahim Ar-Ruhaili mengatakan:

والقضاء في الشرع هو ما قضى به الله في خلقه من إيجاد أو إعدام أو تغيي

“Adapun qadha’ dalam istilah syariat adalah apa yang Allah tetapkan kepada makhluk-Nya berupa penciptaan, peniadaan atau perubahan” (Al-Mu’tabar fi Aqidah Ahlissunnah wa Mukhalifihim fi Qadar, hal. 15).

Perbedaan Qadha’ dan Qadar

Qadha’ dan Qadar adalah dua istilah yang saling berkelaziman, maknanya saling mencakup makna yang lain.

Ibnu Atsir mengatakan:

والقضاء و القدر متلازمة لا ينفك أحدهما عن الأخر، لأنهما بمنزلة الأساس وهو القدر، والأر بمنزله البناء وهو القضاء

“Qadha’ dan qadar saling berkelaziman. Yang satu tidak bisa lepas dari yang lain. Karena yang satu sebagai asas, yaitu Qadar. Dan yang lainnya seperti bangunnya, yaitu qadha” (An-Nihayah, hal. 759).

Oleh karena itu, para ulama juga berbeda pendapat tentang mana yang ada lebih  dahulu apakah qadha ataukah qadar.

Lanjut baca:

@fawaid_kangaswad

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *