Bahaya Makanan Haram

Bahaya Makanan Haram
Bahaya Makanan Haram
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Ketahuilah bahwa setiap raja memiliki larangan dan larangan Allah adalah apa yang Dia haramkan. Ketahuilah bahwa dalam diri ini terdapat segumpal daging, jika dia baik maka baiklah seluruh tubuh ini dan jika dia buruk, maka buruklah seluruh tubuh; ketahuilah bahwa dia adalah hati.”

Ketika menjelaskan hadits ini, al imam Ibnu Hajar al Asqalani rahimahullah berkata :

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

فيه التنبيه على تعظيم قدر القلب والحث على صلاحه والإشارة إلى أن لِطيب الكسب أثرًا فيه

“Dalam hadits ini ada peringatan akan tingginya kedudukan hati dan perintah untuk senantiasa menjaga kebaikan hati dan juga adanya isyarat bahwa penghasilan yang baik akan membakas terhadapnya.”[1]

Imam Ahmad pernah ditanya, apa yang harus dilakukan agar hati mudah menerima kebenaran dan sabar, maka beliau menjawab,

بأكل الحلال

“Dengan memakan makanan halal.”[2]

5. Perkara yang mendekatkan ke siksa neraka

كُلُّ لَحْمٍ وَدَمٍ نَبَتَا مِنْ سُحْتٍ فَالنَّارُ أَوْلَى بِهِمَا

“Setiap daging dan darah yang tumbuh dari makanan haram, maka neraka lebih layak untuk keduanya.” (HR. Tirmidzi).

Hal ini karena makanan haram akan memberikan dorongan dan energi untuk berbuat haram. Sebagaimana yang dikatakan oleh imam al Ghazali rahimahullah :

من أكل الحرام عصت جوارحه شاء أم أبى علم أو لم يعلم

“Siapa saja yang memakan makanan yang haram, maka akan bermaksiatlah anggota tubuhnya, dia mau tidak mau, tahu atapun tidak tahu.”[3]

6. Menyebabkan berat untuk berbuat taat

‌وَأَيُّمَا ‌عَبْدٍ ‌نَبَتَ ‌لَحْمُهُ ‌مِنَ ‌السُّحْتِ ‌وَالرِّبَا ‌فَالنَّارُ ‌أَوْلَى ‌بِهِ

“Dan bagian mana saja dari seorang hamba yang dagingnya tumbuh dari hasil riba maka neraka adalah lebih layak untuknya.” (HR. Abu Hatim)

Al imam Yahya bin Mu’adz rahimahullah berkata :

الطاعة خزانة من خزائن الله إلا أن مفتاحها الدعاء، وأسنانه لقم الحلا.

“Ketaatan adalah salah satu dari sekian simpanan-simpanan Allah, lubang kuncinya adalah do’a sedangkan anak kuncinya adalah kunyahan yang halal.”[4]

Khatimah

Demikianlah diantara mudharat atau bahaya dari makanan haram. Semoga Allah ta’ala selalu memberikan taufiqNya kepada kita untuk menjaga kehalalan makanan yang kita makan.

Apalagi di akhir zaman seperti ini, manusia sudah hampir tidak menghiraukan lagi antara halal dan haram. Inilah yang telah diisyaratkan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam :

يَأْتِي عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ، مَا يُبَالِي الرَّجُلُ مِنْ أَيْنَ أَصَابَ الْمَالَ، مِنْ حِلٍّ أَوْ حَرَامٍ

“Akan datang suatu zaman, seseorang tidak akan peduli lagi terhadap apa yang ia ambil, apakah itu dari yang halal ataukah yang haram.”(HR. An Nasa’i)

Wallahu a’lam
___________
[1] Fath al Bari (1/128)
[2] Manaqib imam Ahmad hal. 255
[3] Ihya al Ulumuddin (2/91)
[4] Ihya Ulumuddin (2/91)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *