Disway: Cingbing Aipia

Cingbing Aipia
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Dahlan Iskan

Hajinews.id – LAGU Hokkian populer Aipia akan berkumandang di makam Gus Dur. Sabtu pagi ini. Di Jombang. Di kompleks Pondok Pesantren Tebuireng. Sekitar jam 09.00.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Lagu itu sangat terkenal sejak dirilis tahun 1985. Aslinya dinyanyikan Yeh Hsien-hsiu. Tapi di panggung ia pakai nama Yeh Chi-tien.

Umurnya kini 75 tahun. Ia artis Taiwan yang jadi politisi. Jadi anggota DPR. Independen.

Hari ini ada acara cingbing –ada juga yang mengucapkannya dengan cengbeng– ke makam Gus Dur. Hari cingbing-nya sendiri sudah lewat sebulan lalu, tapi ziarah kubur kan bisa kapan saja.

Rombongan cingbing dari Semarang sebanyak satu bus. Lebih banyak lagi yang akan datang sendiri-sendiri. Terutama dari Surabaya dan sekitarnya. Termasuk Tionghoa dari Jombang.

Karena acara ini cingbing, maka akan ada doa. Dari semua agama. Bergantian. Setelah doa itulah lagu populer Aipia dinyanyikan.

Judul lengkapnya Ai Piah Cia Eh Yia. Kerja keras dulu baru sukses. Tapi Aipia di makam Gus Dur hari ini, liriknya diubah: menjadi pujaan untuk Gus Dur. Inilah lengkapnya:

AIPIA GUS DUR

Kiai Haji Abdurrahman Wahid

Tokoh NU p’juang kemanusiaan

S’lalu tampil terdepan, tak pernah takut

Membela kaum minoritas

Jasanya tak kan pernah terlupa

Bapak Tionghoa Indonesia

S’moga banyak yang meneruskan jejaknya

Tak ada Gus Dur

Tak ada Sincia

Gitu aja kok repot

***

Sebelum lagu Aipia, mereka akan menyanyikan ”lagu kebangsaan” NU: Yaa Lal Wathan. Lengkap. Dalam dua bahasa: Arab dan Indonesia.

Orang-orang Tionghoa dari Semarang itu hafal lagu Yaa Lal wathan. Sering menyanyikannya. “Nada lagunya enak. Mudah dinyanyikan. Memberi semangat,” ujar Harjanto Halim, ketua Perkumpulan Tionghoa Boen Hian Tong, Semarang.

Harjanto-lah yang memprakarsai acara cingbing ke makam presiden ke-4 Indonesia itu. “Kalau orang Tionghoa menganggap Gus Dur bapak Tionghoa, sewajarnya kami cingbing ke sana,” ujar Harjanto, bos Marimas itu. Harjanto pernah berdemonstrasi menyanyikan Yaa Lal Wathan di depan saya: saat podcast. Pengucapan syair Arab-nya juga benar.

Dari Semarang, Harjanto juga membawa sinci Gus Dur. Yakni lempengan keramik yang dibubuhi tulisan ”Gus Dur” dan sketsa wajah beliau.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *