Hikmah Siang: Sifat Hewan Kurban Rasulullah SAW

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



✅ Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam memilih hewan kurban yang terbaik semampu beliau, dan beliau mendapatkannya dengan cara membeli walau dengan harga tinggi, padahal dalam banyak kondisi beliau adalah seorang yang fakir, bukan orang yang kaya raya.

Beliau memilih hewan yang terbaik dalam rangka pengagungan kepada Allah ‘azza wa jalla, yang berasal dari ketakwaan hati. Allah ta’ala berfirman,

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

ذَلِكَ وَمَنْ يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوبِ

“Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya itu berasal dari ketakwaan hati.” [Al-Hajj: 32]

Sahabat yang Mulia Ibnu ‘Abbas radhiyallahu’anhuma berkata tentang ayat ini,

تعظيمها: استسمانها واستحسانها

“Mengagungkan syiar Allah (hewan kurban) adalah menggemukkannya dan membaguskannya.” [Tafsir Ibnu Katsir, 5/421]

Sahabat yang Mulia Abu Umamah bin Sahl radhiyallahu’anhu berkata,

كنا نسمن الأضحية بالمدينة، وكان المسلمون يُسمّنون

“Kami menggemukkan hewan kurban di Madinah, dahulu kaum muslimin biasa menggemukkan hewan kurban.” [HR. Al-Bukhari]

CARA MEMILIH HEWAN KURBAN YANG TERBAIK

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam memilih hewan kurban yang terbaik dari dua sisi:

Pertama: Beliau mendapatkannya dengan cara yang halal yaitu membelinya dengan harta yang halal, inilah yang diwajibkan atas setiap muslim, bukan dari hasil mencuri, merampas, menipu, riba dan lain-lain, karena Allah Maha Baik, tidak menerima kecuali yang baik. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ اللهَ طَيِّبٌ لَا يَقْبَلُ إِلَّا طَيِّبًا

“Sesungguhnya Allah Maha Baik, tidak menerima kecuali yang baik.” [HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu]

Kedua: Beliau memilih hewan yang terbaik sesuai kemampuan beliau. Berikut ini adalah beberapa hadits tentang sifat-sifat hewan kurban Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam:

Hadits Pertama: Sahabat yang Mulia Anas bin Malik radhiyallahu’anhu berkata,

ضَحَّى النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم بِكَبْشَيْنِ أَمْلَحَيْنِ أَقْرَنَيْنِ ذَبَحَهُمَا بِيَدِهِ وَسَمَّى وَكَبَّرَ وَوَضَعَ رِجْلَهُ عَلَى صِفَاحِهِمَا

“Nabi shallallahu’alaihi wa sallam berkurban dengan dua ekor domba jantan putih kehitaman lagi bertanduk, beliau menyembelih keduanya dengan tangannya, beliau mengucapkan bismillah serta bertakbir, dan beliau meletakkan kakinya di antara leher dan badan kedua hewan tersebut.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim]

Dalam riwayat yang lain Anas radhiyallahu’anhu berkata: Beliau membaca,

بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ

“Bismillaahi wallaahu akbar (Dengan menyebut nama Allah dan Allah Maha Besar).” [HR. Muslim]

Hadits Kedua: Dari Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu’anha,

أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَ بِكَبْشٍ أَقْرَنَ يَطَأُ فِي سَوَادٍ، وَيَبْرُكُ فِي سَوَادٍ، وَيَنْظُرُ فِي سَوَادٍ، فَأُتِيَ بِهِ لِيُضَحِّيَ بِهِ، فَقَالَ لَهَا: يَا عَائِشَةُ، هَلُمِّي الْمُدْيَةَ، ثُمَّ قَالَ: اشْحَذِيهَا بِحَجَرٍ، فَفَعَلَتْ: ثُمَّ أَخَذَهَا، وَأَخَذَ الْكَبْشَ فَأَضْجَعَهُ، ثُمَّ ذَبَحَهُ، ثُمَّ قَالَ: بِسْمِ اللهِ، اللهُمَّ تَقَبَّلْ مِنْ مُحَمَّدٍ، وَآلِ مُحَمَّدٍ، وَمِنْ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ، ثُمَّ ضَحَّى بِهِ

“Bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam memerintahkan (untuk membeli) seekor kambing jantan yang bertanduk, kakinya hitam, perutnya hitam dan matanya hitam, maka hewan tersebut didatangkan kepada beliau untuk beliau berkurban dengannya, lalu beliau berkata kepada Aisyah: Wahai Aisyah, berikan pisau itu. Kemudian beliau berkata: Tajamkanlah dengan batu. Maka Aisyah melakukannya, kemudian beliau mengambilnya kembali dan beliau mengambil kambing jantan tersebut, lalu beliau membaringkannya, untuk kemudian beliau menyembelihnya, seraya membaca:

بِسْمِ اللهِ، اللهُمَّ تَقَبَّلْ مِنْ مُحَمَّدٍ، وَآلِ مُحَمَّدٍ، وَمِنْ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ

“Bismillaah, Allaahumma taqobbal min Muhammadin wa Aali Muhammadin, wa min ummati Muhammadin.”

 

“Dengan menyebut nama Allah, ya Allah terimalah dari Muhammad dan keluarga Muhammad, dan dari umat Muhammad.”

Kemudian beliau berkurban dengan hewan tersebut.” [HR. Muslim]

Hadits Ketiga: Dari Ummul Mukminin Aisyah dan Sahabat yang Mulia Abu Hurairah radhiyallahu’anhuma,

أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى الله عَليْهِ وسَلَّمَ كَانَ إِذَا أَرَادَ أَنْ يُضَحِّيَ ، اشْتَرَى كَبْشَيْنِ عَظِيمَيْنِ ، سَمِينَيْنِ ، أَقْرَنَيْنِ ، أَمْلَحَيْنِ مَوْجُوءَيْنِ ، فَذَبَحَ أَحَدَهُمَا عَنْ أُمَّتِهِ ، لِمَنْ شَهِدَ لِلَّهِ ، بِالتَّوْحِيدِ ، وَشَهِدَ لَهُ بِالْبَلاَغِ ، وَذَبَحَ الآخَرَ عَنْ مُحَمَّدٍ ، وَعَنْ آلِ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَليْهِ وسَلَّمَ

“Bahwa Rasuullah shallallahu’alaihi wa sallam apabila hendak berkurban maka beliau membeli dua ekor domba jantan besar, gemuk, bertanduk, putih kehitaman, yang dikebiri, lalu beliau menyembelih salah satunya untuk umatnya yang bersyahadat tauhid bagi Allah dan bersyahadat terhadap kerasulan beliau, dan salah satunya lagi beliau sembelih untuk Muhammad dan keluarga Muhammad shallallahu’alaihi wa sallam.” [HR. Ibnu Majah, Shahih Ibni Majah: 2531]

Dalam riwayat yang lain,

ثمينين

“Dua ekor kambing yang mahal harganya,” [HR. Ibnu Majah, Fathul Bari, 10/10]

Hadits Keempat: Sahabat yang Mulia Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu’anhu berkata,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يُضَحِّى بِكَبْشٍ أَقْرَنَ فَحِيلٍ يَنْظُرُ فِى سَوَادٍ وَيَأْكُلُ فِى سَوَادٍ وَيَمْشِى فِى سَوَادٍ

“Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam berkurban dengan kambing bertanduk, jantan terbaik, sekitar matanya hitam, mulutnya hitam dan kaki-kakinya hitam.” [HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi, Shahih Abi Daud: 2492]

📝 Ringkasan Sifat Hewan Kurban Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam:
1. Domba jantan
2. Bertanduk
3. Warnanya didominasi putih dan bercampur hitam
4. Kakinya hitam
5. Perutnya hitam
6. Sekitar matanya hitam
7. Mulutnya hitam
8. Besar
9. Dikebiri (untuk penggemukkan)
10. Gemuk
11. Fahil, yaitu jantan terpilih, bisa juga maknanya yang tidak dikebiri, jadi terkadang beliau memilih hewan yang dikebiri terkadang tidak
12. Harganya mahal.

📚 [Lihat Arkanul Islam, 5/656 karya Asy-Syaikh DR. Sa’id bin Ali bin Wahf Al-Qohthoni hafizhahullahu ta’ala]

💻 Sumber: https://www.facebook.com/sofyanruray.info/posts/852185614930922:0​​​​​​​​

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *