Bagaimana Hukum Ziarah Kubur Ketika Idul Adha? Ini Penjelasan Gus Baha, UAS dan Buya Yahya

Hukum Ziarah Kubur Ketika Idul Adha
Hukum Ziarah Kubur Ketika Idul Adha
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Umat Islam Indonesia merayakan Idul Adha 1444 Hijriah secara nasional pada Kamis (29/6/2023).

ziarah kubur adalah tradisi selama Idul Adha dan Idul Fitri.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Lantas bagaimana hukum Islam tentang ziarah kubur saat lebaran?

Di bawah ini adalah beberapa wawasan dari ulama Indonesia yaitu Buya Yahya, Gus Baha dan Ustadz Abdul Somad.

Buya Yahya menjelaskan hukum ziarah kubur saat lebaran.

Pernyataan Buya Yahya dalam video di kanal YouTube Al Bahjah TV yang diunggah pada 24 Agustus 2019.

Dalam penjelasan Buya Yahya, hukum ziarah kubur adalah sunnah.

Meski sejarahnya, Nabi Muhammad SAW melarangnya.

Ziarah kubur adalah semula dilarang oleh Nabi dan akhirnya dianjurkan, maka ziarah kubur adalah sunnah,” kata Buya Yahya.

Adapun tujuan utama ziarah kubur adalah mendoakan orang yang meninggal serta sebagai pengingat bagi yang masih hidup akan kematian dan akhirat.

Ada adab-adab yang perlu dilakukan saat ziarah kubur, antara lain:

Saat mengucapkan salam, peziarah dianjurkan menghadap wajah yang didoakan.

Saat berdoa, peziarah menghadap ke arah kiblat.

“Tapi kalau tempatnya berdesakan menghadap ke mana saja Allah maha tahu sebab kiblatnya doa adalah atas,” kata Buya Yahya.

Jika kondisi atau tempat makam ziarah kubur tak memungkinkan untuk melakukan dua adab di atas, doa boleh dilakukan di mana saja.

Nabi Muhammad SAW mengizinkan ziarah kubur agar umatnya mengingat kematian dan sebagai amal jariyah bagi orang yang telah meninggal dan didoakan.

Buraidah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,

“Saya pernah melarang kamu ber ziarah kubur. Tapi sekarang Muhammad telah diberi izin untuk berziarah ke makam ibunya. Maka sekarang, berziarahlah. Karena perbuatan itu dapat mengingatkan kamu kepada akhirat.” (HR. At-Tirmidzi).

Sementara KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau biasa disapa Gus Baha menjelaskan tentang tradisi ziarah kubur.

Terdapat latar belakang mengapa umat Islam di Indonesia seringkali menghidup-hidupi tradisi ziarah kubur menjelang hari raya Idul Fitri maupun Idul Adha.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar