Kerusuhan di Prancis Belum Reda, Imbas Penembakan Remaja Oleh Polisi

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Kerusuhan di Prancis tak kunjung reda imbas penembakan remaja laki-laki berusia 17 tahun oleh polisi. Presiden Prancis Emmanuel Macron pun membatalkan kunjungannya ke Jerman akibat situasi panas di sejumlah kota ini.

Seperti dilansir CBS News, BBC dan CNN, Minggu (2/7/2023), kerusuhan di Prancis terjadi empat hari berturut. Massa melakukan penjarahan di beberapa wilayah Prancis.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Kerusuhan yang meluas ini dipicu atas dugaan remaja 17 tahun tewas ditembak oleh Polisi setempat. Sebanyak 4.500 personel polisi belum bisa meredam amarah massa.

Massa Bentrok dengan Polisi
Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin dalam cuitannya, Sabtu malam menyampaikan 200 polisi anti huru hara akan dikerahkan di kota pelabuhan Marseille. Massa turun ke jalan-jalan kota besar dan kecil, bentrok dengan polisi, meskipun Macron mengimbau orang tua untuk menjaga anak-anak di rumah.

Dilaporkan sebanyak 2.500 bangunan terbakar dan terjadi penjarahan. Kerusuhan itu berdampak pada rencana kunjungan Macron ke Jerman.

Macron Batalkan Kunjungan
Kantor Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier mengatakan Macron pada Sabtu meminta penundaan kunjungan kenegaraan pertama seorang presiden Prancis ke Jerman dalam 23 tahun. Macron dijadwalkan terbang ke Jerman pada Minggu malam untuk berkunjung ke Berlin dan dua kota Jerman lainnya.

“Mengingat situasi keamanan internal, Presiden (Macron) mengatakan dia ingin tinggal di Prancis selama beberapa hari mendatang,” ucap Kantor Macron saat berbicara dengan Steinmeier.

Toko Senjata Dijarah
Penjarahan juga terjadi ke sejumlah bisnis di kota Marseille, termasuk di toko senjata. Sekitar 30 anak muda masuk ke toko dan mencuri empat senapan berburu. Tidak ada amunisi yang dicuri dan polisi sudah menangkap satu orang. Polisi kini telah menjaga di toko senjata tersebut.

Wali Kota Lyon Grégory Doucet menyerukan bala bantuan polisi setelah kerusuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya di kota tenggara itu di mana terjadi penjarahan berlangsung berjam-jam.

“Diganggu oleh kerusuhan dengan intensitas, degradasi, dan kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Doucet saat jumpa pers di balai kota.

Kementerian dalam negeri mengatakan akan mengirim unit CRS yang terdiri dari sekitar 60 polisi khusus menangani kerusuhan perkotaan.

Menurut laporan BFMTV mengutip sumber polisi, empat petugas di wilayah Rhône menyebut telah ditembak dan terluka ringan akibat orang-orang yang membawa senapan.

“Kami telah melewati batas. Kami belum pernah melihat hal seperti ini sebelumnya di sini dan ini sangat memprihatinkan,” kata seorang anggota polisi wilayah Rhône seperti dikutip BFMTV.

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *