Baginda Raja pun kaget dengan permintaan Abu Nawas. Sejenak dia berpikir bahwa serangga-serangga itu bukan rakyatnya, maka tidak akan mungkin terjadi.
“Bukankan Baginda seorang raja, akan hebat seorang raja bila dapat memerintah serangga,” celetuk Abu Nawas.
Rupanya Abu Nawas mengetahui apa yang dipikirkan oleh Padukanya.
“Bagaimana Paduka, apakah Paduka bersedia?” terang Abu Nawas.
Rasa takut pun menghampiri Baginda Raja. Ia takut Abu Nawas dapat menjawab tebakannya. Tetapi, dirinya malu apabila tidak dapat memenuhi permintaan Abu Nawas.
Abu Nawas berpikir takut malu, akhirnya bersedia menjawab pertanyaan dari Paduka Raja tanpa sebuah syarat apa pun.
Mendengar hal itu, hati Baginda Raja merasa tenang dan lega. Ia pun langsung mengajukan pertanyaan tebakan kepada Abu Nawas.
“Pohon apa yang berumur 1 tahun, memiliki 12 cabang, setiap cabangnya terdiri dari 30 daun, dan daun-daun tersebut sebagian menghadap ke arah cahaya, serta sebagiannya lagi menghadap ke arah gelap?” ujar Baginda Raja.
Namanya saja Abu Nawas, pertanyaan sesulit apa pun pasti akan dijawabnya.
“Pohon itu mewakili tahun, karena ada 12 bulan dalam 1 tahun, dan 30 hari dalam satu bulan, di mana 30 hari tersebut terbagi menjadi siang dan malam,” jawab Abu Nawas.
Baginda raja pun terkejut saat Abu Nawas menjawab tanpa berpikir lama, namun ia tenang karena sebelumnya syarat yang diajukan Abu Nawas sudah dicabut.
“Tapi rasanya tidak adil Abu Nawas kalau aku tidak memberikan hadiah. Katakan Abu Nawas, apa yang kau inginkan,” kata Baginda Raja.
“Baiklah, hamba minta 500 dinar dan selama 1 bulan Paduka Raja tidak boleh mengganggu hamba,” jawab Abu Nawas.
Wallahu a’lam bisshawab.