1. Kromium
Chromium adalah elemen jejak yang penting. Ini digunakan dalam metabolisme karbohidrat. Namun, penelitian tentang penggunaan kromium untuk pengobatan diabetes masih terbatas. Tinjauan literatur tahun 2020 yang melibatkan 28 percobaan menunjukkan bahwa suplemen kromium dapat membantu mengurangi kadar glukosa puasa pada mereka yang hidup dengan diabetes tipe 2.
2. Vitamin B1
Vitamin B1 juga dikenal sebagai tiamin. Banyak penderita diabetes kekurangan tiamin. Ini dapat menyebabkan beberapa komplikasi diabetes. Semakin banyak bukti yang menghubungkan tiamin rendah dengan penyakit jantung dan kerusakan pembuluh darah.
Tiamin larut dalam air. Namun, benfotiamine, bentuk suplemen tiamin, larut dalam lemak. Ini lebih mudah menembus membran sel. Beberapa saran penelitian bahwa benfotiamine dapat mencegah komplikasi diabetes. Namun, penelitian lain belum menunjukkan efek positif.
3. Kayu manis
Pengobatan Tiongkok telah menggunakan kayu manis untuk tujuan pengobatan selama ratusan tahun. Kayu manis telah menjadi subjek dari banyak penelitian untuk menentukan pengaruhnya terhadap kadar glukosa darah.
Tinjauan penelitian tahun 2019 menunjukkan bahwa kayu manis membantu menurunkan kadar glukosa darah puasa. Lebih banyak penelitian sedang dilakukan, tetapi kayu manis menjanjikan untuk membantu mengobati diabetes.
4. Pare
Pare digunakan untuk mengobati kondisi terkait diabetes di negara-negara seperti Asia, Amerika Selatan, dan lainnya. Namun, data manusia masih terbatas hingga saat ini.
Penelitian yang dilakukan pada tahun 2020 menunjukkan bahwa pare membantu menurunkan kadar glukosa pada penderita diabetes tipe 2. Namun, penelitian ini cukup kecil. Diperlukan lebih banyak penelitian sebelum kesimpulan pasti dapat dibuat.
5. Teh hijau
Teh hijau mengandung polifenol, yang merupakan antioksidan.