Daftar Donatur Palestina
Hajinews.id – Robert Kiyosaki menyimpulkan keputusan yang diambil sekitar tiga minggu lalu untuk membekukan pagu utang Amerika Serikat (AS). Menurutnya, hal ini tentu akan membuat pasar menjadi sentimen baik, tetapi justru memperlebar jurang antara si kaya dan si miskin.
“Kenapa pasar saham terbang (bullish)? Karena “Pagu Utang AS” telah ditangguhkan. Itu artinya utang negara akan meningkat berbarengan dengan pasar saham. Orang kaya akan jadi semakin kaya dan warga AS akan jadi semakin miskin. Sedih. (Tetap) pada uang dan aset sungguhan: emas, perak, dan bitcoin,” demikian cuitan Robert Kiyosaki di Twitter.
Harga emas memang sempat naik di tengah perdebatan seputar pagu utang AS yang terjadi pada Mei lalu. Muncul kabar bahwa, jika pagu utang benar-benar disahkan maka AS terancam resesi.
Akan tetapi, selesainya masalah pagu utang justru membuat harga emas berbalik arah.
Beli emas di tengah ketidakpastian
Jika dihitung berdasarkan rerata 10 tahun, imbal hasil investasi emas ada pada kisaran 7% per tahun. Sebagai aset yang kerap disebut safe haven, emas memang selalu naik di tengah terjadinya ketidakpastian pada ekonomi global.
Sampai saat ini pun investasi emas masih cukup menarik untuk Anda lakoni, namun ketahuilah bahwa emas lebih tepat digunakan untuk investasi jangka panjang.
Sebuah investasi disebut jangka panjang apabila pencairan atau penjualan asetnya (profit taking) dilakukan di atas lima tahun. Tentunya, hal ini sangat berguna sebagai metode mengumpulkan dana pensiun, atau dana pendidikan anak jenjang tinggi.
Belilah emas murni
Namun sebelum membeli emas, maka ketahuilah bahwa emas yang dimaksud adalah emas murni. Bukan emas perhiasan yang dijual di toko-toko emas.
Berharap investasi lewat emas perhiasan justru akan membuat Anda rugi karena emas perhiasan memiliki campuran dan harganya pun lebih mahal ketimbang karena adanya komponen biaya produksi di dalamnya.
