Daftar Donatur Palestina
Hajinews.id – Kebiasaan jemaah haji asal Indonesia usai sholat ashar di Masjidil Haram Arab Saudi. Jemaah Indonesia berbondong-bondong menghampiri beberapa titik.
Seperti yang dijelaskan oleh YouTuber Alman Mulyana dan Irlan. Kala itu mereka berdua berkeliling seputaran Masjidil Haram. Hingga akhirnya menemukan pasar dadakan di depan Masjidil Haram dan diserbu oleh jemaah Indonesia.
Hal itu sebagaimana dilansir Bangkapos.com di kanal YouTube Alman Mulyana diunggah pada 1 November 2022. “Jadi inilah yang terjadi ketika bubar shalat di depan Masjidil Haram,” kata Alman Mulyana.
Alman menambahkan ini merupakan pasar dadakan. “Situasi bubar shalat ashar seperti ada pasar tanah abang Indonesia,” ungkapnya.
Alman Mulyana mengatakan bahwa jemaah Indonesia setelah bubar shalat langsung belanja di pasar dadakan tersebut. Seperti terlihat dalam video bahwa pedagang disana berjualan pakaian, jilbab, tas hingga emas.
“Luar biasa ya padahal ini di tengah jalan depan Masjidil Haram tapi tidak diusir oleh petugas,” katanya.
Tampak suasana di tempat tersebut sangat ramai dan banyak jemaah Indonesia yang memadatinya.
“Lihat guys, sejauh mata memandang ini sangat ramai,” beber Alman Mulyana.
Menariknya para pedagang menggunakan bahasa Indonesia. Pedagang di sana mengerti dan menggunakan bahasa Indonesia. Bahkan saat berbahasa Sunda juga mereka juga mengerti.
Bahkan ketika para jemaah Indonesia yang membeli barang-barang di sana bisa menggunakan uang rupiah.
“Tuh gaes bisa bahasa Indonesia semua, gokil kan?,” ucap Alman Mulyana.
Sebab, menurut Alman bahasa Indonesia sangat populer di Arab Saudi.
“Jadi kita di sini bukan meng Arab kan Indonesia tetapi meng Indonesia kan Arab,” kata Alman Mulyana.
Diketahui, di Arab Saudi juga memiliki bahasa sendiri yakni bahasa Arab atau bahasa Inggris yang sering mereka gunakan untuk berkomunikasi.
Pedagang pasar di depan Masjidil Haram, Kota Makkah, Arab Saudi ini yang menyebutkan bahwa rupiah disamakan dengan sebutan Jokowi.
Pedagang selalu berbahasa Indonesia saat melayani para jemaah haji maupun umrah dari Indonesia.
“Jokowi-jokowi, ribu rupiah,” kata pedagang yang berteriak menawarkan abaya dan jilbab.
“Disini para jemaah juga merasa terbantu dengan harga yang murah,” bebernya.
Misalnya harga baju koko atau juba 15 riyal atau setara Rp60 ribu,” kata rekan Alman, Irlan.
Ada yang harganya hanya 5 riyal atau Rp 20 ribu.
Namun Alman Mulyana mengingatkan jangan melihat dari harganya yang murah, tetapi nilai historinya.
“Sekali lagi saya mengingatkan bahwa setelah bubar shalat ashar jadinya seperti ini,” kata Alman sembari memperlihatkan suasana jemaah yang sedang belanja.
