Surya Paloh di Atas Angin

Surya Paloh di Atas Angin
Surya Paloh
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Patah Arang

Karena itu, meskipun Surya Paloh tetap pada komitmennya mendukung pemerintahan Jokowi sampai 2024 dengan tidak menarik kadernya yang duduk di pemerintahan, hubungan keduanya bisa dipandang sudah patah arang. Politisi senior asal Nangro Aceh Darussalam (NAD) itu terus ditekan, agar menghentikan dukungannya pada Anies. Dan, Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang dia bangun bersama PKS dan Demokrat pun diobok-obok.

Paling tidak, pertama, dengan upaya KPK yang hendak menersangkakan Anies dalam dugaan korupsi Formula E, sehingga isu penjegalan terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta itu kian berhembus kencang. Kedua, dengan upaya Kepala Staf Presiden Moeldoko untuk “mencopet” kepemimpinan Partai Demokrat dari tangan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Seperti diketahui, setelah beberapa kali sidang gagal, Jenderal mantan anak buah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu malah mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali (PK) ke Mahkamah Agung. Lagi-lagi hal itu dianggap sebagai perintah Istana kepada Moeldoko.

Karenanya menjadi aneh jika tiba-tiba Jokowi mengajak Surya Paloh untuk bertemu di Istana. Bagaimanapun, sebagian orang tentu berpikir, pernyataan keras Surya Paloh yang mengritik slogan revolusi mental Jokowi itu adalah puncak perseteruan dirinya dengan Presiden Jokowi. Sehingga sebagian orang akan berpikir, Jokowi akan memberikan hukuman yang lebih keras kepada Nasdem, ketika Jokowi masih sangat berkuasa sebagai presiden.

Lebih aneh lagi, Jokowi yang dianggap akan mengambil tindakan yang lebih keras terhadap Nasdem maupun Surya Paloh ternyata malah mengambil sikap yang sangat lunak.

Dalam reshuffle kabinet terakhir, ternyata dua kader Nasdem Syahrul Yasin Limpo dan Siti Nurbaya Bakar tidak dicopot dari jabatannya. Dalam melantik satu menteri, lima wakil menteri dan dua anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) di istana negara (17/7/2023) lalu, kedua kader Nasdem itu tampak hadir di antara para menteri.

Tak pelak semua itu melahirkan sejumlah spekulasi bahwa Jokowi sudah “menyerah”. Sebagai puncak kekalahan dari sejumlah pertarungan yang dia buat sendiri.

Dari cawe-cawe menyongsong pemilu 2024, dengan tujuan mengamankan diri dan keluarganya dari kemungkinan adanya tuntutan kasus hukum bila kelak tidak berkuasa lagi. Di samping juga mengamankan beberapa proyek mercusuarnya – terutama proyek Ibukota Negara (IKN) dan Kereja Cepat Jakarta Bandung (KCJB) – agar bisa terus berlanjut.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *