Jalan Pintas MbS Merevolusi Sepak Bola Arab Saudi

MbS Merevolusi Sepak Bola Arab Saudi
MbS
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Perhatian fans sepak bola dunia baru benar-benar tersedot setelah transfer Cristiano Ronaldo. Superstar Portugal itu memilih melanjutkan kariernya bersama Al Nassr.

Kepindahan Ronaldo sempat dikritik karena dianggap kariernya sudah habis. Namun, kini kritik itu menguap begitu saja. Terbukti bahwa banyak pemain top yang menyusul ke Arab.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Nama-nama besar yang menyusul adalah Edouard Mendy dari Chelsea ke Al-Ahli. Karim Benzema hijrah dari Real Madrid ke Al Ittihad.

N’Golo Kante juga memilih bergabung dengan Al Ittihad setelah meninggalkan Chelsea. Ruben Neves dari Wolves ke Al-Hilal.

Kalidou Koulibaly dari Chelsea ke Al-Hilal. Klub Al-Ahli juga merekrut bintang Liverpool dan Brasil Roberto Firmino.

Di antara sederet nama-nama top itu terdapat pemain-pemain beragama Islam. Mereka ialah Karim Benzema, N’Golo Kante, Kalidoe Koulibaly, Hakim Ziyech.

Faktor agama tentu bukan pertimbangan utama, tetapi setidaknya menjadi konsiderans bagi Benzema ketika memutuskan bermain di Arab Saudi.

Kepindahan Jordan Henderson memantik protes keras dari komunitas LGBT Inggris. Ia menjadi ikon Liverpool dan menjadi kapten selama beberapa musim.

Ia ditransfer seharga senilai Rp 231 miliar dengan gaji Rp13 miliar perpekan. Kepindahan Henderson ke Arab Saudi jadi kontroversial karena dia sebelumnya mendukung secara vokal soal komunitas LGBT di sepak bola.

Henderson mengenakan ban kapten pelangi saat Timnas Inggris tampil di final Euro 2020 lalu. Henderson berulang kali menyuarakan dukungannya untuk keberadaan komunitas itu di pertandingan.

Pandangan Henderson tentu tidak sesuai syariat Islam di Arab Saudi. Homoseksualitas adalah sesuatu yang ilegal, dilarang keras dan dapat dihukum.

Namun, pertimbangan uang bisa mengalahkan pertimbangan idealisme. Hijrah besar-besaran ini menjadi tanda revolusi sepak bola di Arab Saudi.

Targetnya Arab Saudi ialah menjadi tuan rumah Piala Dunia. Sukses Qatar menjadi tuan rumah Piala Dunia menjadi pemicu dan pemacu semangat negeri kerajaan ituuntuk mengejar target menjadi tuan rumah.

Dua negara itu bersaing secara politis. Ketika Qatar berhasil menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA yang sukses dan bisa mempromosikan nilai-nilai Islam, Arab Saudi merasa terusik.

Selama ini Arab Saudi merasa dirinya menjadi sentra negara-negara Islam dunia. Akan tetapi, Qatar berhasil mencuri perhatian dunia dan membuat Arab Saudi merasa iri.

Fenomena Maroko yang berhasil masuk ke semifinal tentu semakin membuat panas Arab Saudi. Maroko menjadi satu-satunya negara Afrika yang berhasil masuk babak semifinal.

Arab Saudi berambisi mengalahkan capaian Maroko itu. Capaian Arab Saudi di Piala Dunia Qatar cukup membanggakan.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *