Gejalanya Mirip Dengan Maag, Itu Adalah Tanda Kanker Lambung dan Awalnya Tidak Nyeri!

Tanda Kanker Lambung
Kanker Lambung
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Kanker organ pencernaan dan organ lainnya memang sangat berbahaya.

Untuk meningkatkan kualitas hidup penderita, harus dideteksi sejak dini dan diobati tepat waktu, sehingga tingkat kesembuhannya lebih tinggi.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Berkaitan dengan hal tersebut, kita harus berhati-hati, terkadang gejala kanker tidak disadari, sehingga dianggap biasa saja, seperti gejala kanker lambung.

Perlu diketahui terlebih dahulu bahwa menurut dr. Nadia Nurotul Fuadah menjelaskan dalam sebuah diskusi di laman Alodokter bahwa kanker lambung disebabkan oleh mutasi genetik pada sel lambung.

Kanker lambung sendiri muncul karena mutasi genetik pada sel lambung, yang membuatnya berproliferasi secara abnormal, berlebihan, dan tidak terkendali,” ujar dr. Nadia.

Pada tahap awal, biasanya kanker lambung biasanya menunjukkan gejala yang sangat mirip dengan sakit maag.

“Di tahap awal, kanker lambung bisa saja tidak memunculkan gejala apapun. Jika pun muncul gejala, seringnya gejala tersebut sangatlah ringan mirip sakit maag biasa, misalnya berupa kembung, nyeri ulu hati, sering sendawa, mudah kenyang, mual, muntah, dan sebagainya,” jelas dr. Nadia.

Baru pada stadium lanjut gejalanya semakin parah, mulai dari kembung hingga muntah darah.

“J sudah pada stadium lanjut, kanker ini bisa juga memunculkan beragam keluhan lain, seperti muntah darah, BAB hitam atau merah pekat, anemia, nafsu makan turun, berat badan turun drastis, lemas, perut bengkak, mudah lelah, dan sebagainya,” ujarnya menjelaskan lagi.

Nah, karena ia sering mengalami gejala yang tidak khas, sebaiknya segera periksakan diri untuk memastikan apakah gejala yang Anda alami adalah nyeri biasa atau gejala kanker lambung.

“Karena gejalanya yang seringkali tidak khas, diagnosis kanker lambung sepatutnya tidak dilakukan hanya dengan menilai gejalanya, namun perlu juga dilakukan tes penunjang, contohnya USG, tes darah, gastroskopi, rontgen, tes feses, bedah laparoskopi, dan sebagainya. Pemeriksaan ini bisa dilakukan oleh dokter usai mempertimbangkan kondisi pasien secara komprehensif,” ujar dr. Nadia menutup diskusi tersebut.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *