Benarkah Ada Sentimen Anti PDIP di Balik Dukungan Golkar-PAN kepada Prabowo ?

Ada Sentimen Anti PDI-P di Balik Dukungan Golkar-PAN
Ada Sentimen Anti PDI-P di Balik Dukungan Golkar-PAN
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Partai Golkar dan PAN  secara resmi mengumumkan dukungannya kepada Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presidennya. Unsur Presiden Joko Widodo dan sentimen anti-PDIP diyakini berada di belakang dorongan Golkar dan PAN.

Pengamat politik Ujang Komaruddin menilai peran penting yang dimainkan Jokowi dalam membentuk koalisi besar Gerindra, PKB, Golkar dan PAN. Apalagi, dalam beberapa narasi politik sebelumnya, kedua partai menawarkan dukungan hanya atas izin atau restu Jokowi.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Jadi koalisi besar yang dibangun Gerindra PKB PAN dan Golkar saya melihatnya peran Jokowi besar di sini,” kata Ujang kepada wartawan, Senin (14/8).

Pembentukan koalisi pendukung Prabowo ini merupakan kelanjutan dari wacana koalisi besar yang muncul ketika bulan Ramadan lalu. Di DPP PAN, bersama Jokowi partai-partai pemerintah minus PDIP dan NasDem bicara wacana pembentukan koalisi besar.

“Pasca itu Jokowi mengumpulkan partai koalisinya minus PDIP dan NasDem. Yang bertemu partai yang saat ini, bahwa di situ ada Gerindra Golkar PKB dan PAN. Waktu itu saya masih ingat pak Prabowo mengatakan bahwa kami ini adalah ikut Pak Jokowi, pak Zulhas juga mengatakan bahwa dirigennya pak Jokowi,” jelas Ujang.

“Jadi saya melihatnya bagian dari skema menindaklanjuti dulu koalisi besar yang akan dibangun. Tentu saya melihatnya peran Jokowi besar di sini,” lanjutnya.

Ujang mengatakan, Prabowo dan Gerindra butuh Jokowi untuk menang. Golkar, PKB dan PAN pun akan ikut sikap politik Jokowi soal Pilpres 2024.

Peran Jokowi itu akan semakin terlihat ketika putranya, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang diajukan sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo. Tergantung bagaimana Mahkamah Konstitusi memutuskan gugatan batas umur calon presiden dan calon wakil presiden.

“Apalagi misalkan nanti Gibran kalau MK memutuskan batas usia capres cawapres diturunkan jadi 35 tahun Gibran kan jadi cawapres bisa saja dimajukan di Koalisi KKIR ini. Dalam politik semuanya serba mungkin,” ujar Ujang.

Sentimen Anti PDIP

Selain peran Jokowi, menurut Ujang, ada sentimen anti PDI Perjuangan di antara partai-partai pemerintah. Karena sikap PDIP yang kerap berbeda.

Misalnya, ketika muncul isu perpanjangan masa jabatan Jokowi sebagai presiden dan usulan tiga periode, PDIP satu-satunya partai pemerintah yang menolak. Partai-partai pendukung Jokowi mengisyaratkan mendukung wacana perpanjangan masa jabatan tersebut.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *