Disway: Mobil Dinas

Mobil Dinas
Dahlan Iskan saat hadir di peresmian museum dan galeri SBY-ANI di Pacitan.--
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Pun Pemkab sekecil Ponorogo ternyata punya kendaraan dinas sampai 600 lebih. Tentu sudah banyak yang tua. Bahkan bisa jadi banyak yang sudah tidak bisa dijalankan tapi masih sulit dihapus dari daftar aset.

“Untuk apa punya mobil sebanyak itu,” katanya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Punya banyak mobil tentulah repot. Terutama agar mobil tersebut tidak jadi sumber markup: suku cadang, ban, perbaikan, sampai pembelian bahan bakar.

Dengan menghapus kendaraan dinas, bupati sudah berhasil menghapus korupsi secara tuntas, di sektor kendaraan. Sumbernya yang dihapus.

Saya pun naik mobil dinas bupati menuju Sampung: 18 km ke arah Sarangan.

Sebenarnya naik mobil sendiri lebih enak. Lebih baru. Tapi saya ingin ngobrol sepanjang jalan.

Mobilnya: Fortuner. Tahunnya tua: 2005.

“Selama empat tahun jadi bupati saya tidak pernah melakukan pembelian mobil dinas baru,” ujar Sugiri.

Dari kantor bupati kami menuju arah barat. Melewati jalan raya menuju Purwantoro, Wonogiri. Setelah 8 km dari kota, kami belok kanan. Ke jalan raya menuju Parang, Magetan dan Sarangan. Sepanjang 10 km. Agak mendaki. Ke arah gunung kapur Sampung.

Pun di musim kemarau seperti sekarang, Sampung tidak lagi gersang kerontang seperti dulu. Tidak terlalu pula berdebu.

Kami berhenti di depan warung. Banyak anak kecil. Sugiri merangkuli mereka. Lalu menyalami orang-orang dewasa di desa itu.

Gunung gampingnya (gunung kapur) di belakang kampung ini. Hanya sekitar 500 meter dari jalan raya. Mobil bisa masuk jalan kecil di situ. Mendaki. Sampai: ada kerangka gedung sedang dibangun. Sudah mencapai 9 lantai. Masih akan tambah 14 lantai lagi.

Ternyata proyek ini sudah dimulai.

Saya tidak naik ke atas proyek. Dari kakinya saja saya sudah merasa berada di ketinggian. Bisa menatap lembah di bawah sana. Atau menatap Gunung Wilis di kejauhan.

Saya pilih memasuki lantai dasarnya. Kokoh. Ada bagian untuk lift sebanyak 4 buah. Ada dua tangga naik dan turun di sisi timur dan barat. Lift itu akan membawa turis naik ke patung reog.

Ini pekerjaan besar. Masa jabatan Sugiri akan berakhir tahun depan. Rasanya ia akan maju lagi. Tetap lewat PDI-Perjuangan. Ia ingin menuntaskan proyek yang akan mengubah kemiskinan Sampung selamanya.

“Kampung ini akan diapakan?” tanya saya.

“Kami sudah mendapat persetujuan anggaran dari DPRD. Kampung ini akan direvitalisasi secara tuntas. Akan berubah total. Tidak ada yang digusur,” katanya.

Jumlah rumahnya sekitar 200 buah. Bentuk kampung yang baru nanti dibuat serasi dengan Monumen Reog.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *