Kisah Jendela Terbuka Selama 1400 Tahun Dekat Makam Nabi Muhammad SAW

Jendela Terbuka Selama 1400 Tahun
Jendela Sayyidah Hafshah binti Umar di Masjid Nabawi, Kota Madinah selama 1400 tahun atau 14 abad dibiarkan terbuka (Foto: dok. Muhammad Hanif)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Singkat cerita, Sayyidina Umar bin Khattab menemui putrinya Hafshah untuk menyampaikan soal proyek tersebut. Bak petir di siang bolong, tangis Hafshah pun pecah setelah mendengar detail cerita ayahandanya.

Terang saja ia menolak meninggalkan rumahnya. Sang khalifah gagal meyakinkan putrinya. Setelah dua hari berlalu, Khalifah Umar kembali menemui sang putri tercinta. Namun, Hafshah tetap bersikukuh menolak rencana itu. Dirinya emoh meninggalkan tempat penuh kenangan indah bersama sang mulia baginda Rasul Shallallahu alaihi Wasallam.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Jendela Sayyidah Hafshah (Foto: MPI/Sucipto)

Di tengah kebingungan itu, para sahabat akhirnya mulai bermusyawarah mencari cara yang dapat melunakkan hati sang putri khalifah. Bayangkan saja, semua usulan atau opsi yang ditawarkan ditolak mentah-mentah oleh Hafshah.

Bahkan, Aisyah istri Nabi dan para tokoh sahabat yang ikut serta memberikan saran tak digubris oleh Hafshah. Ia tetap tak bergeming dengan keputusannya dan bersikukuh ingin tetap tinggal di kamar yang hanya berbatas tembok dengan makam Nabi itu.

Beberapa malam berlalu, datanglah Khalifah Umar beserta putranya Abdullah menemui Hafshah. Pada pertemuan kali ini hati Hafshah mulai melunak. Ia menerima usulan rencana perluasan Masjid Nabawi perihak rumahnya itu. Namun, Hafshah mengajukan syarat agar ia bisa menempati kamar saudaranya, Abdullah, yang berada persis di samping kamarnya.

Tak hanya itu, di kamar itu pula, Hafshah meminta kepada ayahnya dibuatkan sebuah jendela yang selalu terbuka agar ia bisa terus memandangi makam Sang Kekasih, Rasulullah Muhammad Shallallahu alaihi Wasallam. Alhasil, jendela itu harus selalu terbuka selamanya, sampai akhir dunia.

Setelah Sayyidah Hafshah wafat, jendela itu tetap dibiarkan terbuka hingga hari ini, melewati kurun waktu 1400 tahun atau 14 abad lamanya jendela itu tetap dibiarkan menganga menghadap langsung ke pusara makam Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam.

Jendela Sayyidah Hafshah (Foto: TikTok/@erwinismailkohler)

Jendela ini sebenarnya memiliki beberapa nama. Imam As-Suyuthi menyebutnya sebagai ‘Jendela Umar bin al-Khattab’, sementara Ibnu Katsir menamakannya ‘Jendela Keluarga Umar’. Setiap penguasa yang memimpin Masjid Nabawi selalu memperhatikan keberadaan jendela yang terbuka ini.

Pemerintah Kerajaan Saudi pun tetap menjaga janji Khalifah Umar terhadap putrinya Sayyidah Hafshah untuk membiarkan jendela ini selalu terbuka, bahkan mungkin hingga akhir dunia nanti. Wallahu a’lamu bishshawab.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *