Daftar Donatur Palestina
Hajinews.id – Tak banyak orang yang mengetahui perbandingan kandungan gula nasi panas dan dingin. Pasalnya, sebagian orang beranggapan bahwa makan nasi panas atau nasi dingin memiliki kandungan gula yang sama.
Ternyata, ada perbedaan perbandingan kadar gula antara nasi panas dan nasi dingin. Tentunya hal ini sangat berbahaya bagi penderita diabetes yang tidak mengetahui kandungan gula pada nasi dingin atau panas.
Karena cara produksi yang berbeda, terdapat perbandingan kadar gula antara nasi panas dan nasi dingin. Karena nasi panas memiliki kadar air yang tinggi, gulanya rendah.
Kondisi tersebut membuat nasi panas lebih mudah diserap tubuh dan dapat dipecah menjadi glukosa darah lebih cepat. Dan nasi dingin dapat menyebabkan retrogradasi pati, yang menyebabkan peningkatan pati yang tidak dapat dicerna. Ini membuat nasi dingin kurang manis dibandingkan nasi panas.
Setelah diukur, proporsi nasi panas dan nasi dingin sama, keduanya 175 kkal/100 g. Namun uniknya, nasi dingin memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan nasi panas sehingga membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna dibandingkan nasi panas, meski dipanaskan kembali.
Kesimpulannya, jika nasi dingin atau dimasak secara berulang lebih aman dikonsumsi bagi pejuang diet dan diabetes.
Berikut beberapa hal yang perlu diingat sebelum mengonsumsi nasi dingin:
- Anggapan bahwa mengonsumsi nasi putih dingin lebih baik bagi penderita diabetes ternyata benar. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsinya.
- Nasi putih dingin harus dikonsumsi dalam jangka panjang untuk mendapatkan efek menstabilkan kadar gula darah.
- Nasi putih yang hendak didinginkan harus diletakkan dalam wadah yang bersih untuk mencegah pertumbuhan bakteri.
- Nasi putih dingin perlu dihangatkan kembali sebelum dikonsumsi. Selain agar teksturnya lebih enak disantap, proses penghangatan juga bisa membunuh bakteri di dalam nasi yang didinginkan.
- Nasi putih dingin perlu dikonsumsi bersamaan dengan makanan yang sehat bagi penderita diabetes. Hindari lauk yang manis, berlemak, dan berkalori tinggi.
