Kisah Abu Nawas: Gegara Kulit Ketupat, Abu Nawas Buat Raja dan Menteri Panik

Gegara Kulit Ketupat
Kulit Ketupat
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Kisah Abu Nawas bermula ketika Yang Mulia Raja Khalifah Harun Al Rasyid ingin memastikan kelancaran ekonomi kerakyatan jelang Idul Fitri. Dia juga memerintahkan Menteri Perdagangan Al Mukarrom Sheikh Abdillah Ihsanuddin Al Samarqandi untuk memantau pasar.

Baginda Raja minta agar sang menteri mengecek bahwa semua kebutuhan pokok masyarakat tersedia, mulai yang terbesar hingga terkecil. Satu saja bahan pokok tidak ada di pasar, maka itu akan jadi “gorengan” politik sampai pelosok desa bahwa Raja tidak becus memimpin Baghdad.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Pastikan gula tersedia di pasar, harga garam murah, gandum tidak kurang. Pokoknya Anda cek semua kebutuhan pokok masyarakat,” titah Baginda Raja kepada Menteri Ihsanuddin seperti dikisahkan dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta KH Helmi Hidayat, dikutip dari laman Laduni, Selasa (22/8/2023).

“Satu lagi, sekarang menjelang Lebaran, jangan cuma pasokan daging yang dikontrol, tapi kulit ketupat juga. Barang murah biasanya diremehkan. Nanti orang bilang, kulit ketupat yang murah saja tidak ada, apalagi daging!” imbuh Baginda Raja.

“Baik, Baginda Raja,” jawab sang menteri.

Keluar dari istana, menteri langsung memanggil staf ahli negara yakni Abu Nawas untuk membantunya mengecek pasar. Ia memerintahkan pujangga cerdas yang dikenal loyal kepada Baginda Raja ini untuk mengecek pasar dengan asumsi tidak mungkin memberi laporan palsu.

Menteri meminta Abu Nawas mengecek pasar dan mendata semua yang ada di sana. “Pastikan semua kebutuhan pokok rakyat tersedia dan tidak ada yang menimbun barang,” pintanya.

Alangkah bahagianya Abu Nawas ketika berada di pasar. Dia melihat semua kebutuhan rakyat tersedia. Rakyat gembira di bawah kepemimpinan Baginda Raja.

Gula menumpuk, garam tersedia, gandum murah, daging apa saja ada, pokoknya Baghdad di bawah Baginda Raja benar-benar mecerminkan kemakmuran.

Abu Nawas juga mengecek kulit ketupat sesuai pesan menteri. Benar juga, jika kulit ketupat saja tidak ada di pasar, bagaimana dengan kapulaga dan bawang bombai?

Dengan wajah ceria, Abu Nawas kembali ke istana menteri untuk melaporkan hasil surveinya. “Wah, Baghdad tersenyum di bawah kepemimpinan Khalifah Harun dan Menteri Ihsanuddin,” jelasnya, “Semua kebutuhan pokok tersedia.”

“Garam? Gandum? Gula?” tanya Ihsanuddin untuk menambah keyakinannya.

“Ada,” jawab Abu Nawas lagi.

“Daging?” tanya menteri makin penasaran.

“Banyak. Semua halal,” ucap Abu Nawas meyakinkan menteri.

“Kulit ketupat? Ingat ini musim Lebaran?” kata menteri kembali bertanya.

“Nah, kulit ketupat sudah saya cek di semua pasar. Kulit ketupat kosong,” ungkap Abu Nawas.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *