Daftar Donatur Palestina
Hajinews.id — Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu tak ambil pusing soal elektabilitas Anies Baswedan yang masih rendah berdasarkan hasil survei beberapa lembaga survei.
Menurutnya, kondisi saat ini tak jauh berbeda seperti Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017.
Kala itu, hasil survei elektabilitas Anies juga paling buncit, di belakang Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Namun, Anies yang menjadi pemenang Pilgub.
“Posisi hari ini mungkin seperti itu dan kami banyak belajar pada saat mengusung Anies di Gubernur DKI, saat itu masih buncit,” ujar Syaikhu di sela-sela konferensi pers Lomba Pidato Bung Karno di Badung, Selasa (22/8/2023).
Syaikhu menjelaskan PKS kala itu terus meyakinkan masyarakat DKI hingga akhirnya Anies terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta.
“Saya kira ini masih ada enam bulan waktu untuk bekerja, mudah-mudahan ini akan terus meningkat apalagi nanti kalau pasangan cawapresnya sudah ditentukan,” jelasnya.
Syaikhu juga menepis soal kemungkinan hengkang dari Koalisi Perubahan. Dia juga menegaskan tak gentar dengan koalisi partai-partai pengusung bakal calon presiden (bacapres) lain yang sudah gemuk dan menunjukkan kesolidan.
“Nggak, bagi kami di PKS soal biasa itu,” tegasnya.
Selain itu, Syaikhu menyampaikan jika cawapres Anies tidak harus berasal dari partai politik. Meskipun partainya dan Partai Demokrat juga mengusulkan nama ke Anies.
“Tetap sekali lagi penentuannya ada di Pak Anies sendiri,” tandasnya.
Sebelumnya, dilansir dari detikNews (21/8/2023) Litbang Kompas merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas tiga bacapres. Hasilnya, Ganjar Pranowo berada pada posisi teratas. Unggul dari Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Ganjar meraih elektabilitas tertinggi dengan 34,1 persen. Disusul dengan Prabowo 31,3 persen, dan Anies 19,2 persen.
Selain itu, Litbang Kompas juga memperlihatkan hasil simulasi dengan variasi jumlah nama calon presiden. Dalam simulasi pemilihan bebas dengan 10 nama calon, Ganjar mendapat 29,6 persen, Prabowo 27,1 persen, dan Anies 15,2 persen.
