Mempertanyakan Ambisi Caleg

Ambisi Caleg
Caleg Artis dari Partai PAN
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Mundzar Fahman, Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri Bojonegoro.

Hajinews.id – Daftar calon sementara (DCS) anggota legislatif Pemilu 2024 sudah diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU), 19 – 23 Agustus kemarin. Masyarakat diberi kesempatan memberikan tanggapan terhadap DCS dari setiap parpol. Batas akhir tanggapan hingga Senin, 28 Agustus 2023.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Dari sisi jumlah, calon anggota legislatif (caleg) Pemilu 2024 jauh lebih banyak dibanding pada Pemilu 2019. DCS Pemilu 2024 sebanyak 9.919 calon anggota DPR-RI dari 18 parpol. Pada Pemilu 2019 lalu, jumlah DCS hanya 7.968 orang dari 16 parpol nasional. (kpu.go.id).

Dari data tersebut dapat disimpulkan, jumlah warga yang berambisi menjadi anggota legislatif kian meningkat. Begitu pula jumlah parpol nasional yang ikut Pemilu 2024.

Banyak wajah baru muncul dalam DCS. Wajah lama juga masih mendominasi. Beberapa di antara mereka sudah menjadi wakil rakyat lebih dari dua-tiga periode.

Ada yang patut dikritik terkait DCS. Ada sejumlah nama yang merupakan mantan narapidana korupsi.  Indonesian Corruption Watch (ICW) menemukan setidaknya ada 12 nama dalam DCS yang mantan narapidana korupsi. ‘’KPU harus mengumumkan nama-nama tersebut,’’ tegas siaran pers ICW. (detiknews//25 agustus 2023).

Nama-nama dalam DCS berasal dari latar belakang yang sangat beragam.  Ada puluhan pensiunan Bintang 1 – 3 TNI/Polri masuk dalam DCS. Mereka ikut berebut kursi legislatif di pusat. Di daerah-daerah mungkin juga banyak. Mereka masuk lewat pintu berbagai parpol.

Media online cnnindonesia.com juga merilis, ada seorang konglomerat di negeri ini yang juga maju sebagai caleg.  Padahal, duit dia yo wis gak kurang-kurang saking akehe. Bahkan, dia mengajak istri dan  enam anaknya sekaligus maju menjadi caleg di daerah pemilihan (Dapil) berbeda. (cnnindonesia.com//24 agustus 2023).

Nah, pertanyaan besarnya adalah: Apa sih niat dan tujuan mereka itu sehingga sangat berambisi menjadi caleg? Apakah mereka hanya ingin mengincar jabatan dan berbagai fasilitasnya saja? Ataukah, mereka ingin berjuang untuk rakyat negeri ini?

Dari pengalaman selama ini, realitas kinerja wakil rakyat (di daerah maupun di pusat) masih sangat buruk. Sangat mengecewakan rakyat yang mereka wakili.  Hasil kerja mereka belum sebanding dengan fasilitas negara yang diberikan kepada mereka.

Sudah bukan rahasia lagi, tingkat kehadiran anggota legislatif di kantor sangat rendah. Jika ada rapat paripurna, banyak yang absen. Yang hadir pun datangnya sangat terlambat. Sehingga, sering terjadi, rapat paripurna dewan terpaksa ditunda jamnya karena jumlah anggota belum mencapai kuorum. Bahkan, kadang terpaksa ditunda pada hari lain.

Wakil rakyat lebih menyukai acara kunjungan kerja (kunker) ke lain daerah. Karena uang hariannya besar. Materi kunker tidak penting. Sering terjadi, dalam praktiknya, jadwal kunker diperpendek. Tetapi, jatah uang hariannya tetap sesuai jadwal yang tertulis. Hasil kunker pun tidak jelas manfaatnya untuk rakyat.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *