Lucu, Anies Kok Dicawapreskan

Anies Kok Dicawapreskan
Anies baswedan
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Nasmay L. Anas

Hajinews.id – JADWAL pendaftaran Bakal Calon Presiden (Bacapres) dan Bakal Calon Wakil Presiden (Bacawapres) semakin dekat. Tinggal menghitung hari. Karena itu dapat dipastikan bahwa masing-masing pihak dalam koalisi partai akan meningkatkan manuver politik. Terutama dalam menetapkan duet Bacapres dan Bacawapres masing-masing.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Berkenaan dengan itu, kita melihat kasak-kusuk para elit partai pendukung masing-masing calon kian meningkat dalam beberapa hari belakangan ini. Dari sekian banyak manuver itu, ada yang kelihatan lucu bin ajaib. Misalnya, apa yang diusulkan seorang petinggi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Said Abdullah. Ketua DPP PDI Perjuangan itu membayangkan bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo bisa bergabung dengan Anies Baswedan menjadi satu kekuatan.

Lebih lucu lagi, karena Said mengusulkan agar Anies yang merupakan Bacapres dari Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP) itu disandingkan dengan Ganjar sebagai Bacawapres. Menurut dia, baik Ganjar maupun Anies adalah dua tokoh muda yang cerdas. Keduanya memiliki kapasitas dan kapabilitas yang mumpuni untuk memimpin bangsa ini ke depan. Padahal KPP sudah sejak jauh hari telah menetapkan mantan Gubernur DKI Jakarta itu sebagai Bacapres. Bukan Bacawapres.

Bagaimanapun, manuver PDIP ini tentu menarik perhatian publik. Baik para elit partai dari KPP maupun publik langsung memberikan respon cepat terhadap manuver ini. Partai Keadilan Sejahtera (PKS), misalnya, tegas menolak untuk menjadikan Anies Baswedan sebagai calon wakil presiden (cawapres).

Wakil Ketua Majelis Syura PKS Hidayat Nur Wahid menilai wacana duet Ganjar-Anies sah-sah saja disampaikan. Namun, PKS tidak dalam posisi menyetujui.

“Ya kalau sekarang kan siapa saja boleh wacanakan ya. Tapi PKS kan sudah komitmen untuk jadikan Pak Anies bukan cawapres, tapi jadi capres dengan Demokrat dan NasDem. Kita konsisten di sana,” kata Hidayat di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (22/8).

Lebih lanjut, Hidayat menegaskan, “PKS tidak tergoda untuk menjadikan Pak Anies hanya sebagai cawapres. Kita menginginkan beliau sebagai capres untuk menghadirkan perubahan, untuk bisa lebih baik.”

Hal senada juga diungkapkan Ketua DPP Partai Nasdem, Taufik Basari. Ia menegaskan, hingga saat ini Nasdem terus mendorong Anies menjadi calon presiden (capres).

“Kita sangat percaya Mas Anies sangat mampu memimpin bangsa ini sebagai presiden. Jadi kita tetap mendorong Mas Anies sebagai calon presiden,” ujar Taufik di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (22/8/2023).

Di mata publik, terkesan wacana ini tidak hanya dipandang lucu bin ajaib, tapi sekaligus menyiratkan ketakutan PDIP untuk menghadapkan Ganjar dan Anies “head to head” dalam Pilpres 2024 mendatang. Ini pun seandainya Ganjar berhasil maju pada puteran kedua bersama Anies. Seandainya Prabowo gugur pada puteran pertama. Jangan pernah dibantah bahwa ketakutan itu ada.

Rasanya semua orang tahu, sejak dulu sampai sekarang, Anies tetap ditempatkan di nomor buncit dalam setiap laporan lembaga survey. Yaitu survey-survey yang dalam bahasa publik adalah survey berbayar. Di mana ditengarai Anies tidak dalam posisi mampu membayar lembaga survey, sehingga dia selalu dikalahkan dalam berbagai laporan lembaga survey dimaksud.

TETAP DIJEGAL

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *