Teruntuk Kader Partai Demokrat di Mana pun Berada, Camkan! (Sebuah Pernyataan Imajiner AHY)

Teruntuk Kader Partai Demokrat
AHY
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Ady Amar

Hajinews.id – Mencermati kondisi yang ada yang muncul mendera dan dirasakan kader Partai Demokrat, maka pernyataan ini saya buat. Agar kita bisa memandang segala sesuatu tidak memakai persepsi kita tapi lebih mengedepankan proyeksi pada kondisi perpolitikan negeri ini, yang didisain dengan demokrasi compang-camping yang tidak sebenarnya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Karenanya, menghadapi badai apa pun Kader Demokrat mestilah bersikap selayaknya dalam memandang segala persoalan, baik mencederai kita langsung maupun tidak langsung, tetap dituntut mengedepankan politik yang lebih pada kepentingan rakyat daripada kepentingan partai kita. Itulah tujuan dalam berpartai, yang tidak hanya mementingkan kekuasaan lalu memaksaakan diri di luar kepatutan. Kader Demokrat tidaklah demikian. Ini yang mesti jadi pegangan dalam menyikapi sesuatu dengan tidak berlebihan.

Janganlah anggap bahwa apa yang hari-hari ini dihadapi Partai Demokrat, itu akhir kesempatan untuk berbakti pada negeri ini. Tidak. Justru kita tunjukkan bahwa Kader Demokrat bisa memahami konstelasi politik yang terkadang tidak mengenakkan yang mesti kita terima. Maka, memandangnya tidak perlu dengan ratapan berlebihan, yang justru menampakkan seolah kita tidak dewasa dalam berpolitik. Apa pun yang muncul mendera kita, itu semua bagian dari perjuangan yang mesti kita jalani mau tidak mau, suka tidak suka. Itulah konsekuensi perjuangan.

Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang terdiri dari NasDem, PKS, dan Demokrat sudah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Bacapres, sedang siapa yang akan menjadi Bacawapres nya diserahkan pada Anies untuk memilih siapa yang dianggap selayaknya untuk mendampinginya. Tentu semua akan diukur oleh elektabilitas dan aspek-aspek lain, tentunya yang bisa menyumbang suara signifikan untuk memenangkan Pilpres 2024. Dalam hampir semua polling dan rilis lembaga survei, bahwa yang lebih dikehendaki dan punya kans keterpilihan paling tinggi dalam simulasi Anies dipasangkan dengan berbagai nama, yang tertinggi adalah nama saya, AHY.

Kebersamaan saya bersama Bacapres Anies dielu-elukan seolah tinggal waktu yang tepat untuk secara resmi dideklarasikan. Terakhir kebersamaan saya dengan Anies saat sama-sama menghadiri pertunjukan Wayang Kulit memenuhi undangan PKS, itu keakraban kami yang tampak. Undangan PKS pada saya selaku Ketua Umum Demokrat, yang juga mengundang NasDem yang berhalangan hadir, itu seakan menegaskan sebuah pasangan serasi Anies-AHY sedang dipersandingkan.

Tapi semua itu buyar saat kabar terpilihnya Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar–biasa dipanggil Cak Imin–yang bukan dari KPP seakan mendapat karpet merah mendampingi Anies sebagai Bacawapres nya. Saya merasakan kekecewaan dari semua Kader Demokrat dari pusat sampai daerah, yang lalu mengekspresikan kemarahannya dengan berbagai cara. Baik lewat pernyataan masing-masing pihak dengan berbagai pernyataan, intinya ada penghianatan salah satu partai dalam KPP. Sebagaimana yang sebelumnya disampaikan Ketua Bapillu Partai Demokrat Andi Arif, ada salah satu partai pengkhianat dalam KPP.

Apa yang disampaikan Andi Arif itu sinyal, agar semua partai yang tergabung dalam KPP untuk sadar diri, bahwa tidak ada yang boleh merasa paling berkuasa lalu bersikap semaunya. Tapi ada pula kemarahan Kader Demokeat yang diekpresikan lewat media sosial, terutama Twitter; kecewa dan geram. Semua muncul dengan ekspresi kemarahan. Itu hal manusiawi. Merasa dikhianati dengan tidak diajak bicara saat penentuan Cawapres itu diputuskan, dan Anies hanya bersama NasDem. Mengesampingkan PKS dan Demokrat.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *