Sentil Demokrat, Gatot Nurmantyo: Pilih Cawapres untuk Rakyat, Jangan Buta Demi Partai

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menyindir Partai Demokrat yang keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Ia menilai langkah tersebut tidak berpihak kepada rakyat.

“Kalau partai-partai berpikir saya harus menang (di Pilpres), berarti dia berpihak kepada rakyat dan berpihak kepada perubahan. Tapi kalau dia memaksakan wakilnya dengan buta, itu dia tidak berpihak kepada rakyat, tidak berpihak kepada perubahan, tapi berpihak kepada bagaimana partainya bisa mencalonkan wapres,” kata Gatot dalam Podcast Refly Harun yang dikutip, Ahad (3/9/2023).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Gatot mengatakan kehadiran PKB justru memperkuat Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Dalam konteks Pilpres, lanjut Gatot, harusnya semua berorientasi untuk menang.

“Bukan berorientasi kepentingan masing-masing partai. Kalau dengan masuknya PKB, sudah aman,” tegas Gatot.

Meski demikian, Gatot belum tahu persis dasar kekecewaan Demokrat. Ia perlu memastikan apakah kekecewaan karena Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang tidak dipilih sebagai cawapres atau keputusan lain yang mendadak.

Di sisi lain, Gatot memuji langkah Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Langkah Surya Paloh menduetkan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) merupakan sesuatu yang sangat tepat.

“Insting politik, naluri politik Surya Paloh itu tajam. Saya pikir ini langkah yang positif,” ujar Gatot.

Menurut Gatot, rekam jejak Surya Paloh terbukti moncer dan nyaris tidak pernah meleset. Pasalnya, pada 2014 lalu, Surya Paloh menjadi salah satu inisiator agar Jokowi dicalonkan dalam Pilpres.

“Ini menarik karena Surya Paloh yang menginisiasi (Anies-Cak Imin). Saya teringat 2014, itu Surya Paloh juga yang mengusung Jokowi bersama Bu Megawati (Ketum PDIP),” ujar Gatot.

Ia mengaku tidak menjagokan siapapun dalam Pilpres ini. Namun ia melihat sosok Anies mewakili kelompok oposisi dan bersyukur Anies dipasangkan dengan Cak Imin yang memiliki kekuatan di PKB dan kalangan Nahdliyin.

“Alhamdulillah Cak Imin bergabung. Otomatis bukan Cak Iminnya saja, tapi juga partainya dan yang lain-lain. Dengan demikian kondisinya aman (secara presidential threshold),” terang Gatot.

sumber

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *