Daftar Donatur Palestina
Manusia diperintahkan untuk mencari rizki yang baik dan halal selama hidup di dunia, untuk mencapai kebahagiaan kehidupan akhirat yang lebih hakiki. Laknat Allah SWT diberikan kepada orang yang menyuap dan kepada orang yang disuap. Rizki dan harta bendanya tidak akan memperoleh keberkahan selama di dunia, apalagi di akhirat kelak. Kita akan rugi jika menghasilkan manusia yang seperti ini dan tidak menghargai hakikat dirinya sebagai manusia yang bertugas menjadi khalifah di muka bumi. Kita diperintah untuk masuk ke dalam islam secara kaffah, secara menyeluruh, tidak mengikuti langkah-langkah syetan, karena syetan-syetan itu adalah musuh yang nyata. Setiap makhluk yang bernafas pasti mati dan semua perbuatannya akan dimintai pertanggungannya di akhirat.
Terakhir, dalam Surat Adz-Dzariya ini menjelaskan bahwa sesungguhnya apa yang dijanjikan Allah SWT kepada manusia akan beanar. Setiap manusia yang bertakwa dan berbuat baik akan mendapat pahala dan balasan surga. Sebaliknya, setiap manusia yang dzalim dan jahat pada orang lain akan mendapat siksa dan balasan neraka. Intinya adalah bahwa keadilan akan ditegakkan, kelak di akhirat, sebagai hari pembalasan. Sesunggunya hari pembalasan di akhirat itu pasti terjadi. Semoga kita semua menjadi manusia yang diridhai Allah SWT. Kita lanjutkan pembahasannya pekan depan, karena saat ini Pak Kyai Didin Hafidhuddin saat ini sedang berada di Thailand Selatan, dalam rangka peresmian masjid, sebagai kerjasama dengan Universitas Ibnu Khaldun, Bogor.
Mari kita tutup pengajian kita dengan doa kiffarat majelis. “Subhaanaka allahumma wa bihamdika. Asy-hadu an(l) laa ilaaha illaa anta. Astaghfiruka wa atuubu ilaika”. Demikian catatan ringkas ini. Silakan ditambahi dan disempurnakan oleh hadirin yang sempat mengikuti Ta’lim Bakda Subuh Professor Didin Hafidhuddin tersebut. Terima kasih, semoga bermanfaat. Mohon maaf jika mengganggu. Salam. Bustanul Arifin
