Anies Akui Tulis Surat Pinangan Cawapres ke AHY, Ungkap Ada Desakan Demokrat: Ambil Aja Dah

Anies Akui Tulis Surat Pinangan Cawapres ke AHY, Ungkap Ada Desakan Demokrat: Ambil Aja Dah
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Anies Baswedan buka suara terkait konflik yang bikin heboh. Anies Baswedan turut menanggapi surat tangan yang mengajak AHY untuk menjadi calon wakil presiden.

Pasalnya, surat tangan yang mengajak AHY menjadi Calon Wakil Presiden, nyatanya malah mengajak Cak Imin untuk gandengan di Pilpres 2024.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Dalam tayangan di kanal Youtube Najwa Shihab, Program Mata Najwa Eksklusif: Blak-blakan Anies-Muhaimin, Senin (4/9/2023), Anies mengungkpakan.

Mulanya jurnalis Najwa Shihab ingin mengkonfirmasi soal kabar yang muncul bahwa ada surat yang disebut tulisan tangan Anies Baswedan meminta AHY menjadi pasangan.

Anies Baswedan pun menjawab memang benar dirinya ada menulis surat dengan tulisan tangan untuk disampaikan ke AHY.

Anies kemudian mejelaskan asal muasal surat itu dibuat dan kegunaannya untuk apa.

“Benar, benar (memang ada menulis surat tulisan tangan). Jadi begini, hari Jumat utusan saya di tim 8 datang, dan menyampaikan bahwa utusan dari Demokrat mungkin akan ditarik, kenapa, karena tugas yang diembankan pada mereka tidak terlaksana,” kata Anies.

Mendengar kabar tersebut, Anies kemudian bertanya kepada utusannya di tim 8 yang menginformasikan itu bahwa apa yang harus ia lakukan.

Rupanya, kata Anies, pihak Demokrat meminta bukti bahwa memang benar dirinya menyampaikan pilihan yang telah ada soal cawapres adalah AHY.

“Dan itu (sebenarnya) sudah saya katakan kepada Nasdem sejak Juni, kepada PKS dan Demokrat juga,” kata Anies.

“Tapi mereka bilang mereka tidak mungkin mendatangkan saya, jadi mereka minta ada sesuatu lah yang tertulis yang bisa ditunjukkan,” sambungnya.

Alhasil, Anies meminta kepada ajudannya untuk mengambil buku atau kertas, lalu kemudian ditulislah surat kepada AHY tersebut.

“Jadi dalam situasi begitu, dah ambil aja dah, saya minta ajudan ambilkan kertas, ambilkan buku yang ada kertas bergaris, saya tulis sekarang,” tegas Anies.

Dia mengatakan surat itu memang ditulis tangan sekedar untuk diberikan kepada utusan Demokrat guna disampaikannya kepada AHY.

“Kalau itu dipersiapkan, pasti kita siapkan pakai diketik yang rapih, sebagai surat resmi, dah saya tulis aja, sekedar ini diberikan kepada utusannya Demokrat.

Dan janjinya untuk mengatakan bahwa ini benar loh kata Pak Anies, bukan kata-kata saya, caranya dengan ada tulisan,” terang Anies Baswedan.

Dia mengatakan bahwa utusan Demokrat berjanji surat itu hanya untuk ditunjukkan kepada AHY, dan setelah itu dikembalikan buat disimpan.

Kemudian, seandainya ada jawaban dari AHY, maka Anies juga akan sekedar membaca lalu disimpan kepada utusannya di tim 8 yakni Sudirman Said.

“Janji ditunjukkan kepada Pak AHY, dibaca, sesudah itu dibawa lagi dan disimpan oleh Pak Sudirman.

Dan bila ada tulisan jawaban dari Pak AHY, maka itu pun hanya saya baca, dan dititipkan lagi ke Pak Sudirman,” ujar Anies.

Anies lantas mengaku heran ketika beredar surat yang disebut ditulis tangan olehnya meminta AHY jadi pasangannya tersebut.

Pasalnya kata dia, ada kesepakatan surat tersebut tidak boleh didokumentasikan atau difoto, apalagi untuk dipertontonkan kepada publik.

“Jadi ini bukan sebuah surat yang untuk dipertontonkan, kenapa, karena ini untuk menyampaikan bahwa yang dikerjakan oleh utusan dari Demokrat sudah dilaksanakan, dan ini memang benar,” kata Anies.

“Tidak ada pemotretan, karena itu kami juga heran kok bisa ada fotonya, karena setahu kita tidak pernah ada pemotretan, baik di Pak Sudirman atau pun yang lain,” sambungnya.

 

Penjelasan Sudirman Said

Senada disampaikan Anies, sebelumnya juru bicaranya yakni Sudirman Said menjelaskan asal-usul adanya surat tersebut.

Mulanya, dari pertemuan antara Demokrat, NasDem, dan PKS untuk mendiskusikan sosok cawapres Anies.

Dalam pertemuan itu, NasDem mengusulkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawangsa, Demokrat mengusulkan AHY, dan PKS mengusulkan mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher.

Kemudian, di akhir diskusi, Sudirman mengatakan disepakatilah AHY menjadi opsi terbaik bagi cawapres Anies.

“Ketemulah Mas AHY the best available option yang kita bisa raih dan karena itu memang benar diskusinya sangat dalam.

Bertemulah dengan Pak SBY mengatakan inilah opsi yang tersedia dan Pak Anies bermaksud mengajaknya (menjadi cawapres),” jelasnya.

Selanjutnya, Sudirman mengatakan Demokrat menginginkan adanya perjanjian tertulis yang menunjukkan Anies telah memilih AHY sebagai cawapresnya.

Namun, kata dia, sebenarnya Anies enggan untuk membuat perjanjian tertulis lantaran dirinya sudah percaya terhadap Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

“Mula-mula Pak Anies kan menghindar (perjanjian) tulis-menulis karena berbasis trust (kepercayaan).

Tetapi dalam kondisi yang genting itu, teman-teman Demokrat mengharapkan apa tidak sebaiknya mengikat satu kepastian dari sisi Pak Anies tunjukkan bahwa dia sudah melakukan tugasnya sudah memilih (AHY sebagai cawapres),” beber Sudirman.

Sudirman juga mengungkapkan lewat surat tersebut sebenarnya ditujukan untuk administrasi pendaftaran capres-cawapres ke KPU.

Selain surat, imbuhnya, telah dipersiapkan pula persyaratan pendaftaran lainnya seperti draf kerjasama anggota koalisi sampai formulir pendaftaran.

Namun, seiring berjalannya waktu, terjadi perbedaan pendapat antara Demokrat dan Nasdem terkait waktu deklarasi AHY menjadi cawapres Anies.

Sudirman menyebut Demokrat ingin segera menggelar deklarasi sedangkan Nasdem belum bersedia.

“Makin kuat bahwa Demokrat ingin segera dideklarasikan, makin kuat bahwa pihak NasDem belum mau, atau belum siap.

Dan itu dinyatakan oleh Pak Surya Paloh dengan pertemuan bersama Tim 8 maupun dalam esoknya saya bertemu empat mata ditemani oleh beberapa dari Tim 8,” tuturnya.

Sudirman mengatakan, untuk menjembatani perbedaan pendapat antara Demokrat dan Nasdem, maka diputuskan untuk dibuatnya surat bersifat pribadi yang ditulis Anies dan ditujukan ke AHY.

Setelah itu, AHY pun membalas surat Anies tersebut.

“Kita menyebutnya personal note. Makannya (sifatnya) pribadi sekali kan berisi ajakan (menjadi cawapres) dan dibalas oleh Mas AHY juga lewat personal note,” tuturnya.

Kemudian, Sudirman juga mengungkapkan telah disepakati agar surat yang ditulis Anies dan AHY tidak perlu didokumentasikan.

Ia mengatakan setelah Anies dan AHY membaca surat tersebut, maka langsung disimpan olehnya.

“Sebetulnya kami bersepakat untuk note-nya Mas Anies ditujukan saja kepada Mas AHY dan ditarik kembali untuk disimpan. Yang menyimpan disepakati saya.”

“Kemudian balasannya dari Mas AHY juga dibawa ke Pak Anies untuk dibaca saja dan ditarik lagi untuk disimpan. Dan disepakati tidak ada foto, dokumentasi, baik dalam proses maupun dokumennya itu,” ujarnya.

sumber

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *