Survei Litbang “Kompas”: Suara PKB di NU Jatim sebesar 18,6%, Unggul dari Gerindra

Suara PKB di NU Jatim Unggul
PKB
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.idSurvei Litbang Terbaru Kompas mendokumentasikan terpilihnya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di kalangan pemilih Nahdlatul Ulama (NU).

Partai Muhaimin Iskandar mendapat dukungan 10,2 persen dari pemilih NU.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Angka ini meningkat dari survei Litbang Kompas yang dilakukan pada Januari 2022, saat potensi elektoral PKB sebesar 8,5%.

PKB mempunyai persentase elektoral tertinggi ketiga di antara kalangan pemilih NU , setelah PDI Perjuangan dan Partai Gerindra. Survei menunjukkan 22,9% responden NU terpilih menjadi anggota PDI-P, dibandingkan dengan Gerindra yang berjumlah 19,9%.

Pemilih kalangan NU sendiri banyak tersebar di Jawa Timur. Di kalangan responden NU di Jatim, suara PKB lebih besar lagi, yaitu 18,6 persen.

Suara PKB di kalangan NU di Jawa Timur ini lebih besar ketimbang Gerindra yang mengantongi dukungan 13,7 persen, namun masih di bawah PDI-P yang mendulang 32,9 persen suara.

Secara umum, elektabilitas PKB berada di urutan ketiga dengan raihan angka 7,6 persen.

Sementara, tingkat ekterpilihan PDI-P berada di urutan pertama dengan 24,4 persen dukungan, dan Gerindra di urutan kedua dengan elektabilitas 18,9 persen.

Berikut perincian suara sejumlah partai politik peserta Pemilu 2024 menurut survei terbaru Litbang Kompas

Total responden umum

  • PDI Perjuangan: 24,4 persen
  • Partai Gerindra: 18,9 persen
  • Partai Kebangkitan Bangsa (PKB): 7,6 persen
  • Partai Golkar: 7,2 persen
  • Partai Demokrat: 7 persen
  • Partai Keadilan Sejahtera (PKS): 6,3 persen
  • Partai Nasdem: 5,9 persen
  • Partai Amanat Nasional (PAN): 3,4 persen
  • Partai Persatuan Indonesia (Perindo): 3,4 persen
  • Partai Persatuan Pembangunan (PPP): 1,6 persen
  • Lainnya: 2,7 persen
  • Tidak tahu/tidak jawab: 11,6 persen

Responden NU secara nasional

  • PDI Perjuangan: 22,2 persen
  • Partai Gerindra: 19,9 persen
  • Partai Kebangkitan Bangsa (PKB): 10,2 persen
  • Partai Golkar: 5,8 persen
  • Partai Demokrat: 7,6 persen
  • Partai Keadilan Sejahtera (PKS): 6,7 persen
  • Partai Nasdem: 6 persen
  • Partai Amanat Nasional (PAN): 2,9 persen
  • Partai Persatuan Indonesia (Perindo): 3 persen
  • Partai Persatuan Pembangunan (PPP): 1,9 persen
  • Lainnya: 1,3 persen
  • Tidak tahu/tidak jawab: 12,5 persen

Responden NU di Jawa Timur

  • PDI Perjuangan: 32,9 persen
  • Partai Gerindra: 13,7 persen
  • Partai Kebangkitan Bangsa (PKB): 18,6 persen
  • Partai Golkar: 1,9 persen
  • Partai Demokrat: 6,8 persen
  • Partai Nasdem: 3,7 persen
  • Partai Amanat Nasional (PAN): 1,2 persen
  • Partai Persatuan Indonesia (Perindo): 1,2 persen
  • Partai Persatuan Pembangunan (PPP): 1,2 persen
  • Lainnya: 2,5 persen
  • Tidak tahu/tidak jawab: 16,3 persen

Besarnya suara PKB di kalangan NU, khususnya di Jawa Timur, disinyalir jadi alasan dipilihnya Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan. Sebab, suara Anies masih minim di wilayah tersebut.

Adapun survei Litbang Kompas ini digelar pada 27 Juli-7 Agustus 2023. Survei melibatkan 1.364 responden di 38 provinsi di Indonesia.

Dengan metode wawancara tatap muka, survei ini mencatatkan margin of error sebesar +/- 2,65 persen. Survei sepenuhnya dibiayai oleh Harian Kompas.

Sebelumnya, Anies Baswedan resmi menggandeng Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai bakal cawapres. Keduanya mendeklarasikan diri sebagai bakal capres dan cawapres pada Sabtu (2/9/2023).

Duet Anies-Muhaimin mengejutkan panggung politik lantaran keduanya sebelumnya berada di poros politik berbeda. Anies dijagokan oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang didukung oleh Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS.

Sementara, PKB di bawah pimpinan Muhaimin sejak lama berkoalisi dengan Partai Gerindra, mendukung pencapresan Prabowo Subianto.

Sosok Muhaimin sebelumnya tak pernah disebut dalam bursa cawapres Anies. Namanya berulang kali masuk radar cawapres Prabowo.

Sebelumnya, sosok Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang justru digadang-gadang jadi pendamping Anies. Oleh karenanya, Demokrat memutuskan hengkang dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan lantaran Anies menunjuk Muhaimin sebagai bakal calon RI-2.

Sumber: kompas

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *