Minta Luhut Diam dan Serahkan Urusan Ekspor Nikel Ilegal ke KPK, Pengamat Ekonomi: Apakah Luhut Sekarang Mengurus KPK Juga?

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Pengamat ekonomi Anthony Budiawan meminta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan diam dan menyerahkan urusan ekspor nikel ilegal kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Hal ini karena Luhut mengaku sudah mengetahui pelaku ekspor 5 juta ton bijih nikel ilegal ke China dan mengungkapkan daerah yang melakukannya, padahal sebaiknya KPK yang menerangkannya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Apakah Luhut Panjaitan sekarang merangkap penyidik KPK juga? Atau KPK sekarang di bawah penguasa?” ucap Anthony dilansir dari laman populis.id dari akun X pribadinya, Sabtu (9/9).

“Sebaiknya Luhut diam dan serahkan KPK siapa penyelundup nikel ilegal tersebut. Jangan bikin statement yang bisa menyesatkan. KPK segera umumkan tersangka,” sambungnya.

Apakah Luhut Panjaitan sekarang merangkap penyidik KPK juga? Atau KPK sekarang di bawah penguasa? Sebaiknya Luhut diam dan serahkan KPK siapa penyelundup nikel ilegal tersebut. Jangan bikin statement yang bisa menyesatkan. KPK segera umumkan tersangka.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pihaknya telah berkoodinasi dengan KPK terkait dugaan ekspor nikel ilegal ke China.

Luhut mengungkapkan bahwa ekspor bijih nikel sebesar 5 juta ton ke China yang sedang diselidiki KPK berasal dari Kalimantan Selatan.

“Yang 5,1 juta ton itu kan? Sekarang ini dengan digitalisasi itu sudah kita bicara dengan KPK. KPK sudah telepon saya menjelaskan karena mereka yang dapat dengan kami, karena semua digitalize, kita sudah urut dari China mana asalnya itu, asalnya itu dari Kalimantan Selatan,” tutur Luhut di Jakarta, dikutip Kamis (07/09/2023) dikutip dari CNBC.

Bahkan Luhut mengatakan pihaknya sudah mengetahui siapa yang bertanggung jawab dan menjadi pelakunya. “Siapa anunya, kita sudah tahu semua,” ucap Menko Luhut.

Dan selain menyelidiki ekspor ilegal nikel, pihaknya juga menyelidiki bijih nikel yang tercampur pada ekspor besi baja (iron).

“Tapi sekarang kita yang selidiki itu nikel yang tercampur dengan iron ada di dalamnya. Pertanyaannya, apakah ini disengaja atau tidak, lagi kita cari. Kadarnya apa, kadarnya rendah 0,5,” tutur Menko Luhut.

Karenanya sistem digitalisasi dalam pengawasan dan pencatatan sekarang sedang diupayakan pemerintah, karena akan membuat semua lebih mudah untuk dilacak.

“Jadi, semua lagi kita investigasi, kalau untuk batu bara sudah sangat sulit untuk nipu karena sudah digitalize, sekarang nikel kita masukin dengan Jaksa Agung, dengan KPK juga bicara semua akan kita masukkan digitalize, sehingga kita bisa trace semua,” paparnya.

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *