Pantas Cak Imin Pilih Jadi Cawapres Anies, Ternyata Prabowo Diam-Diam Selingkuh dengan Partai Lain

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — “Di tempat itu tiba-tiba koalisi KKIR tiba-tiba berganti nama tanpa ngajak bicara PKB secara detail menjadi Koalisi Indonesia Maju.” ungkap Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, saat menjelaskan alasan yang membuat dirinya berpindah ke koalisi Bacapres Anies Baswedan.

Cak Imin menyebut kecurigaan yang dirasakannya saat mengetahui Prabowo diam-diam bermanuver dengan partai lain tanpa sepengetahuan PKB.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Ia juga mengatakan, ia sudah memiliki firasat bahwa Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tidak akan menunjuknya sebagai cawapres karena nama koalisi tiba-tiba diganti.

Diketahui, kerja sama koalisi Gerindra dan PKB dinamakan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

Namun setahun kemudian, Golkar dan PAN bergabung ke KKIR.

Saat itulah nama koalisi mendadak diganti menjadi Koalisi Indonesia Maju.

Hal itu Cak Imin sampaikan dalam pidato politiknya di Pondok Pesantren Al Aqobah Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Ahad (10/9/2023).

Pada awalnya Cak Imin bercerita PAN, Golkar, Gerindra, dan PKB sempat berkumpul malam-malam di acara ulang tahun PAN.

Cak Imin menyebut di momen itulah tiba-tiba nama KKIR diganti menjadi Koalisi Indonesia Maju.

“Di tempat itu tiba-tiba koalisi KKIR tiba-tiba berganti nama tanpa ngajak bicara PKB secara detail menjadi Koalisi Indonesia Maju.

Nah konco-konco sing rakornas niki kerungu lalu, ‘loh Ini berarti Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya dinyatakan selesai’. Dinyatakan berganti menjadi koalisi baru,” ujar Cak Imin.

“Di situ kesimpulannya bahwa akhirnya koalisi khusus bersama Prabowo-Muhaimin bisa dikatakan berakhir,” sambungnya.

Usai pergantian nama koalisi tersebut, Cak Imin bertemu dengan seorang ketua umum parpol. Dia tidak menyebut siapa sosok ketum parpol itu.

Ketika bertemu, Cak Imin menyampaikan dirinya sudah memiliki firasat bahwa dirinya tidak akan ditunjuk Prabowo menjadi cawapres.

“Bahkan saya feeling saja ketemu salah satu ketua umum yang ada. Saya bilang, ‘ini kayaknya, tanda-tandanya yang akan dijadikan Wapres Pak Prabowo ini bukan Ketua Umum PKB ini, enggak jelas posisinya’,” jelas Cak Imin.

Cak Imin lantas menghitung suara koalisi pendukung Prabowo yang tetap berada di atas 20 persen, meski tanpa kehadiran PKB.

Pada akhirnya, Cak Imin memutuskan PKB pergi dari koalisi lantaran mereka membutuhkan posisi cawapres.

“Ternyata setelah ada banyak partai yang bergabung, kemudian terlihat ada perubahan yang saling mengisi, dan itu nampaknya takdir,” imbuhnya.

Kini, Anies Baswedan lah yang menggandeng Cak Imin sebagai cawapres.

Pasangan Anies-Cak Imin ini diusung oleh Partai Nasdem dan PKB.

sumber

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *