Daftar Donatur Palestina
“Kami sangat yakin, bahwa dari 2 dapil yang kami persiapan dapat 3 kursi. Yaitu Dapil Makassar A dan Dapil IX (Pinrang, Sidrap, Enrekang). 4 dapil dipersiapkan untuk meraih 2 kursi,” kata Rusdi Masse.
Sepanjang gelaran pemilu di Sulsel, Golkar selalu tampil sebagai pemenang.
Pemilu 2014 lalu, misalnya, Golkar di bawah komando Syahrul Yasin Limpo meraih 18 kursi DPRD Sulsel.
Di Pemilu 2019 lalu, Golkar dipimpin Nurdin Halid mempertahankan dominasi dengan capaian 13 kursi, unggul atas Nasdem 12 kursi, dan Gerindra 11 kursi.
“Kami sangat yakin, Insya Allah Partai NasDem menjadi pemenang di Sulawesi Selatan,” kata Rusdi Masse.
Tapi, RMS hanya menyebut, NasDem bertekad akan menempatkan seluruh kadernya di kursi pimpinan DPRD di 24 kabupaten/kota.
“Saat ini kita 4 kabupaten/kota dari 24 daerah tidak ada kader Nasdem jadi pimpinan di DPRD. Tapi kedepannya, Insya Allah kita akan mendudukkan seluruh kader Partai NasDem pada 24 DPRD di kabupaten/kota di Sulawesi Selatan,” terangnya.
Ia menyebut, target ini bukanlah pepesan kosong belaka. Sebab, RMS mengklaim, Partai NasDem telah bekerja di tengah-tengah masyarakat selama kurang lebih 5 tahun terakhir ini.(erlan saputra/ari/sim)
Kekuatan Lokal Nasdem
SELAIN kader potensial level Sulsel, Nasdem memiliki sejumlah kader yang menjabat kepala daerah dan wakil kepala daerah di Sulsel.
Ketika kader Nasdem memimpin sebuah daerah maka, partai ini juga menjadi pemenang Pemilu.
Pada tahun 2019 lalu, kader Nasdem berhasil menang di Kota Makassar, Pangkep, Barru, dan Palopo.
Kader Nasdem yang menjabat kepala daerah adalah Bupati Pangkep Muhammad Yusran Lalogau, Bupati Barru Suardi Saleh, Bupati Bantaeng Ilham Syah Azikin, dan Wali Kota Palopo Judas Amir.
Sementara itu kader yang menjabat sebagai wakil kepala daerah adalah Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi, Wakil Bupati Soppeng Lutfi Halide, dan Wakil Bupati Enrekang Asman, Wakil Bupati Jeneponto Paris Yasir dan Wakil Bupati Pangkep Syahban Sammana.
Hal yang menjadi tantangan kader karena empat kader Nasdem yang menjabat kepala daerah harus berhenti sebelum pemilihan umum.
Merek adalah Ilham Syah Azikin, Judas Amir, Asman, dan Paris Yasir.(sim)
