Kultum 212: Dua Perbedaan Orang Berilmu dan Tidak Berilmu

Perbedaan Orang Berilmu dan Tidak Berilmu
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Nah, ternyata hanya ada orang ‘alim (berilmu) dan orang a’maa (buta). Allah Ta’ala juga telah menyebutkan sifat orang yang bodoh dengan shummun, bukmun, umyun (tuli, bisu, dan buta). Lihat surat Al-Baqarah aya 18 atau surat Al-Baqarah ayat 171.

Kedua, orang yang berilmu yang bisa memandang kebenaran dan membedakannya dengn kesesatan sebelum melakukan sesuatu amalan. Sebagaimana sudah kita baca panjang lebar pada beberapa kultum sebelumnya, bahwa setiap amal ibadah itu harus memenuhi dua syarat, yaitu ikhlas (karena Allah semata) dan ittiba’ (mengikuti atau sesuai sunnah). Perhatikanlah firman Allah Subhanahu wata’ala berikut ini,

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

وَيَرَى الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ الَّذِي أُنْزِلَ

إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ هُوَ الْحَقَّ وَيَهْدِي

إِلَىٰ صِرَاطِ الْعَزِيزِ الْحَمِيدِ

Artinya:

Dan orang-orang yang diberi ilmu (Ahli Kitab) berpendapat bahwa wahyu yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itulah yang benar dan menunjuki (manusia) kepada jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji (QS. Saba’, ayat 6).

Di dalam tafsir Kemenag dijelaskan bahwa dalam ayat ini Allah menjelaskan bahwa orang kafir tidak mau mempergunakan akal dan pikirannya dan secara apriori menolak apa yang diberitakan Al-Qur’an. Ada sebagian Ahli Kitab, seperti ‘Abdullah bin Salam, Ka’ab, dan lainnya, mengakui bahwa apa yang diberitakan dalam Al-Qur’an tentang akan datangnya hari kiyamat adalah benar dan tidak dapat diragukan lagi. Mereka juga mengakui bahwa Al-Qur’an adalah petunjuk dari Allah kepada jalan lurus yang harus dipedomani oleh manusia untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

Menurut ahli tafsir Quraish Shihab, ayat ini menjelaskan bahwa orang-orang yang diberi anugerah ilmu dari Allah Subhanahu wata’ala akan mengetahui bahwa kitab suci al-Qur’an yang diturunkan dari sisi Allah yang berisi pokok-pokok kepercayaan dan petunjuk, adalah suatu kebenaran yang tidak perlu diragukan. Kitab itulah yang akan membimbing manusia menuju jalan Allah, Tuhan yang menundukkan segala sesuatu dan yang berhak untuk menerima segala macam puji. Wallahu a’lam.

Semoga sedikit yang kita baca ini menjadi pengingat bagi kita semua, dan kalau sekiranya bisa bermanfaat bagi yang lain, mari kita share kultum ini kepada sanak saudara dan handai taulan serta sahabat semuanya, semoga menjadi jariyah kita semua, aamiin.

اَلْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ

وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Sumber : Ahmad Idris Adh.                                                —ooOoo—

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *