‘Hantu’ CIA Dimunculkan Lagi, Ada Apa Ya..???

Hantu CIA
hantu CIA
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Namun, walau belakangan ini keterhimpitan ekonomi sangat dirasakan mayoritas rakyat, situasinya sangat berbeda dengan kondisi menjelang jatuhnya rezim Orde Baru di tahun 1998. Saat itu Indonesia sebagai negara memang jatuh miskin, kehabisan persediaan dana. Sementara saat ini, negara cukup memiliki cadangan dana jauh di atas ‘garis merah’, alias tidak dalam kodisi yang perlu dikhawatirkan.

Setidaknya kebutuhan bahan pokok yang menjadi kebutuhan rakyat sehari-hari, tersedia cukup walau belum sepenuhnya memenuhi harapan rakyat secara maksimal. Sehingga menjadikan kondisi ekonomi sebagai pintu masuk terjadinya keresahan yang berpotensi mengundang kerusuhan, kemungkinan dan potensinya tidak terlalu signifikan. Economy ia not the main issue!

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Kian melebarnya kesenjangan sosial antara masyarakat ekstrim kaya dan ekstrim miskinlah yang berpotensi sangat besar menjadi sumber terjadinya bencana nasional. Si miskin hidupnya semakin miskin, dan mereka yang sudah sangat kaya semakin bertambah kaya. Celakanya, si miskin tahu betul, bertambah kayanya mereka adalah hasil kolusi antara mereka sebagai pengusaha dan para punguasa korup.

Persekutuan jahat inilah yang menggerogoti hati dan pikiran. rakyat sebagai korban. Amarah terpendam pun menumpuk. Mereka semakin sadar, sistem politik, ekonomi, dan hukum, sepenuhnya tak berpihak pada mereka. Kemarahan rakyat pun kian membesar ketika menyaksikan dan merasakan langsung kejamnya praktik mafia para Oligark di segala bidang kehidupan. Paling terdepan adalah kemarahan massal terhadap praktik perampasan tanah, rumah, dan kebun milik rakyat oleh para mafia kepanjangan tangan para bos Oligarki. Mereka bekerjasama dengan lembaga dan individu penegak hukum di jajaran Kejaksaan, Kepolisian, dan Lembaga Peradilan. Setiap persoalan tanpa uang tak bakal ada penyelesaian.

Kedaulatan rakyat telah sepenuhnya digantikan oleh Kedaulatan Uang dan Daulat Tuanku. Rakyat pun telah sampai pada tahapan muak dan menjelang habis kesabarannya. Kondisi demikian inilah yang sebenarnya berpotensi sangat besar menjadi pemicu utama terjadinya kerusuhan (Amok) yang dapat mengancam keutuhan NKRI. Jadi bukan seperti teori konspirasi yang digelontorkan oleh petinggi lembaga intelijen negara. Justru sistem politik, ekonomi, dan sosial yang salah dan yang kita pertahankan terus inilah faktor penyebab utamanya.

Misalnya; sistem Pemilu-Pilpres yang sangat sarat dengan ramuan politik perpecahan dan pemberangusann kedaulatan rakyat; sistem ekonomi yang hyper liberal kapitalistik; penegakan hukum yang tajam ke bawah dan tumpul ke atas; dan semakin maraknya praktik mafia berikut kian kasat matanya penindasan aparat keamanan bayaran para cukong terhadap rakyat yang menuntut keadilan; dan lain-lain, masih banyak lagi!

Mungkin ada baiknya ikuti terus kasus Rempang! Untuk mengetahui realita sesungguhnya kualitas penyelenggaraan negara di wilayah Eksekutif, Legislatif, dan Yudikatif selama ini, baik di tingkat pusat maupun daerah! Yah…sebenarnya, kita yang selama ini begini-begini terus inilah pemicu utama terbukanya pintu politik devide et impera-nya para pemecah belah rakyat, bangsa, dan negara. Sementara Amerika dan CIA-nya…ya memang begitulah adanya. Selama kita kuat dan bersatu, bisa apa mereka?!

Saran saya, sebaiknya sudahilah politik mencari kambing hitam dan upaya menciptakan ‘hantu’ di siang bolong! Hadirkan saja Clean government and Good governance…itu yang dituntut dan yang ditunggu rakyat. Rakyat sudah semakin cerdas mas, and my dear Lae… !

Dikutip sepenuhnya dari GBN.Top

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *