Bahaya makanan haram dalam kehidupan kita banyak sekali, diantaranya adalah dicabutnya keberkahan.
Allah berfirman tentang riba:
يَمْحَقُ اللَّهُ الرِّبَا وَيُرْبِي الصَّدَقَاتِ…
“Allah mencabut keberkahan riba dan menyuburkan sedekah…” (QS. Al-Baqarah[2]: 276)
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
الْبَيِّعانِ بالخِيارِ ما لَمْ يَتَفَرَّقا، فإنْ صَدَقا وبَيَّنا بُورِكَ لهما في بَيْعِهِما، وإنْ كَذَبا وكَتَما مُحِقَ بَرَكَةُ بَيْعِهِما.
“Dua orang yang berjual-beli ada hak khiyar (pilihan untuk membatalkan atau tidak) selama keduanya belum berpisah. Apabila keduanya jujur menjelaskan aib yang ada padanya, maka diberkahi jual beli mereka berdua. Namun, apabila keduanya berdusta dan menyembunyikan aib, maka akan dicabut keberkahan dari jual beli mereka.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Harta yang tidak berkah, walalupun banyak, tidak ada kebaikan pada harta tersebut. Tapi ketika harta itu berkah, walaupun sedikit, maka akan banyak kebaikannya. Dia bisa bersedekah dan yang lainnya.
Makanan yang haram menyebabkan anggota tubuh lebih senang kepada kemaksiatan. Berkata Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhu:
إنَّ لِلْحَسَنَةِ نُورًا في القَلْبِ، وضِياءً في الوَجْهِ، وقُوَّةً في البَدَنِ، وزِيادَةً في الرِّزْقِ، ومَحَبَّةً في قُلُوبِ الخَلْقِ…
“Sesungguhnya amal shalih adalah cahaya untuk hati, cahaya di wajah, menimbulkan kekuatan pada badan, tambahan rezeki, dan dicintai oleh makhluk. Sebaliknya, kemaksiatan menyebabkan wajah hitam, hati gelap, badan lemah, rezeki berkurang, dan menyebabkan makhluk benci kepadanya.”
Orang yang sering mengonsumsi makanan haram akan mempengaruhi tingkah laku dan perbuatannya.