Manfaat Jalan Kaki Memang Tidak Main-Main! Sungguh Luar Biasa Efeknya Terhadap Jantung

Manfaat Jalan Kaki
Manfaat Jalan Kaki
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id – Olahraga teratur merupakan gaya hidup yang kondusif untuk menjaga kesehatan tubuh. Olahraga dapat memberikan banyak manfaat, termasuk meningkatkan kesehatan jantung.

Sayangnya, tidak semua orang merasa punya cukup waktu untuk rutin berolahraga. Namun, aktivitas sederhana seperti jalan kaki sepertinya bisa menggantikan olahraga.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Pakar penyakit kardiovaskular dr Bayushi Eka Putra (SpJP) mengatakan rutin berjalan kaki 10.000 langkah sehari dapat membantu mengurangi risiko serangan jantung.

“Secara penelitian aktivitas olahraga berjalan kaki yang jumlahnya rata-rata di atas 6 ribu, kalau lebih bagus itu di atas 9 ribu-10 ribu langkah dalam sehari. Itu bisa mengurangi angka serangan jantung,” ucap dr Bayushi ketika ditemui detikcom.

dr Bayushi menuturkan bahwa aktivitas fisik seperti jalan kaki dapat membuat metabolisme menjadi lebih lancar. Aktivitas fisik juga berguna untuk mengurangi lemak pada bagian perut yang berpotensi menjadi penyebab kondisi insuline resistance.

“Kalau dibiarkan dapat menjadi masalah sindrom metabolik, hipertensi, dan kolesterol tinggi. Itu sebenarnya tiga sekawan yang salah satu penyebab utamanya adalah inaktivitas atau tidak bergerak dalam sehari,” jelasnya.

Lebih lanjut, dr Bayushi juga membahas terkait waktu terbaik untuk melakukan olahraga jalan kaki. Terlebih, ada banyak mitos terkait olahraga yang menyebut bahwa sebaiknya olahraga tidak dilakukan ketika waktu tertentu, misalnya seperti malam hari.

Ia menjelaskan bahwa sebenarnya tidak ada waktu tertentu yang dikhususkan untuk berolahraga. Namun, menurutnya olahraga jalan kaki di pagi hari memiliki manfaat yang lebih besar bila dibandingkan dengan waktu lainnya.

“Nggak ada waktu khusus, biasanya rata-rata paling bagus pagi. Karena memang satu, mungkin jemuran sinar matahari masih dengan pada saat itu juga,” ujar dr Bayushi.

“Kedua kita memang baru fresh, baru berolahraga supaya kita juga alert saat melakukan tikndakan sehari. Tapi secara kronobiologis sejauh yang saya tahu tidak ada faktor khusus apakah pagi atau malam,” sambungnya.

Adapun dr Bayushi menuturkan bahwa memang aktivitas malam hari dapat menyebabkan peningkatan symphatetic. Sympathetic merupakan pendorong tubuh yang meningkatkan kerja nadi hingga seseorang akan menjadi lebih sulit tidur.

“Otomatis beberapa orang akan mengalami kondisi sulit tidur akhirnya pada malam hari kalau kita berolahraga. Akhirnya ya sebisa mungkin sebelum jam 6 sore ya kita bisa kejar untuk berolahraga,” jelas dr Bayushi.

“Karena di atas jam tersebut kaadang-kadang symphatetic-nya masih berjalan dan susah tidur. Itu sudah saya alamin, saya mencoba sendiri waktu pas normal seperti apa,” pungkasnya.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *