Mahasiswa Aksi Tutup Jalan, Ancam Jadikan Makassar ‘Lautan Api’ Jika Warga Rempang Digusur

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id — Sepanjang Jalan Sultan Alauddin, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, dibuat macet oleh puluhan mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa, pada Sabtu (23/9/2023) sekitar pukul 17.10 Wita.

Menurut pantauan dari fajar.co.id di lokasi, aksi itu dikawal ketat pihak kepolisian dari Polsek Tamalate.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Antrean kendaraan pun tak terhindarkan akibat dari aksi ini.

Barisan kendaraan terlihat mengular dari pos polisi Jl AP Pettarani hingga sepanjang Jalan Sultan Alauddin.

Bunyi suara klakson dari para pengendara yang tidak sabar dan ingin segera sampai di tujuan saling beradu keras dengan suara orator.

Bukan hanya suara klakson, tidak sedikit juga dari pengendara yang merasa geram meneriaki para pendemo tersebut.

Untuk diketahui, puluhan mahasiswa yang menyebut dirinya sebagai Aliansi Perjuangan Mahasiswa Indonesia itu bersuara terkait polemik yang melanda warga Rempang.

Mereka mengancam, jika warga Rempang digusur, maka Makassar akan lumpuh.

“Ingat, jika Rempang digusur maka Makassar akan menjadi lautan api,” teriak salah seorang orator.

Sebelumnya, Komisioner Pendidikan dan Penyuluhan Komnas HAM, Putu Elvina, menyebut, para siswa takut kembali ke sekolah usai menjadi korban bentrokan di Pulau Rempang, pada 7 September 2023 lalu.

Temuan tersebut dikatakan Putu berdasarkan keterangan dari pihak SMPN 22 Galang dan SDN 24 Galang.

Putu mengatakan, Kepala Sekolah SMPN 22 Galang menyampaikan gas air mata masuk ke lingkungan sekolah berasal dari hutan atau area yang berada di depan sekolah.

Informasi yang didapatkan, jarak lokasi bentrokan hanya sekitar 30 meter dari gedung sekolah.

Setidaknya terdengar 3 kali dentuman dari hutan di depan SMPN 22 Galang dan menyebabkan gas air mata masuk ke lingkungan sekolah.

Selain itu, akibat dari konflik tersebut, 10 siswa dan 1 orang guru yang harus dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan pertolongan karena mengalami sesak nafas hebat, pusing dan mual.

Kabarnya konflik tersebut berdampak pada psikologis para siswa sehingga perlu bantuan profesional secara berkelanjutan untuk memastikan pemulihan yang baik pelajar tersebut.

Sedangkan dari pihak SDN 24 Galang, baik guru maupun siswa panik melihat kerusuhan yang terjadi di depan sekolah.

Pasalnya, lokasi SDN 24 Galang itu berada persis di pinggir jalan atau dekat dengan area bentrok.

Sumber

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *