Duet Anies-Muhaimin, Dwi Tunggal Pemimpin Kolaboratif dan Semangat Perubahan

Duet Anies-Muhaimin
Duet Anies-Muhaimin
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Bagi AMIN, berapapun porosnya tidak menjadi soal. AMIN siap menghadapi hanya dua poros ataupun lebih. Secara pribadi, saya lebih tertarik tiga poros sehingga rakyat punya banyak pilihan. Toh secara kebutuhan parpol pengusungnya, baik koalisi Pak Prabowo maupun Pak Ganjar cukup syarat presidential threshold untuk berlayar.

Duet AMIN ini merupakan dwi tunggal dari kekuatan tokoh pemimpin muda yang masing-masing memiliki kekuatan dan track record kepemimpinan yang panjang. Dari sisi nasab, Mas Anies Baswedan merupakan cucu dari pahlawan nasional, H Abdurrahman (A.R) Baswedan yang juga pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Muda Penerangan pada Kabinet Sjahrir. Sedangkan Gus Imin merupakan cicit dari salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Bisri Syansuri. Dalam hal nasab ini, Pak Dahlan Iskan, mantan Menteri BUMN bahkan menyebut duet AMIN sebagai “Manunggaling Habib dan Walisongo”

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Sementara dari sisi pengalaman, keduanya juga sudah teruji sebagai pemimpin yang sangat berhasil. Mas Anies Baswedan pernah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta dengan berbagai prestasi yang cemerlang. Sejumlah karya besar ditorehkan Mas Anies selama memimpin Jakarta, antara lain yang menjadi masterpiece yakni pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) dengan seluruh tenaga pekerjanya adalah tenaga lokal. Juga Proyek Lintas Raya terpadu (LRT) Jakarta, ajang balap Formula E, proyek Kampung Susun Akuarium, flyover Tapal Kuda dan Cakung, serta integrasi sistem transportasi.

Pengalaman kepemimpinan Mas Anies Baswedan lainnya yakni pernah menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, inisiator Gerakan Indonesia Mengajar, dan Rektor Universitas Paramadina Jakarta. Pada 2008 silam, Anies juga masuk dalam daftar 100 Tokoh Intelektual Dunia yang dirilis majalah Foreign Policy, bersanding dengan Yusuf Qardhawi, Al Gore, dan Muhammad Yunus. Berikutnya pada 2010, Anies juga pernah tercatat dalam daftar 20 tokoh yang membawa perubahan dunia dalam 20 tahun ke depan oleh Majalah Foresight terbitan Jepang, bersanding dengan Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin, Presiden Venezuela Hugo Chavez dan tokoh besar lainnya.

Sedangkan Gus Imin merupakan ketua umum partai politik terlama di Indonesia setelah Ibu Megawati Soekarnoputri. PKB yang pernah mengalami krisis internal, dengan tangan dinginnya, Gus Imin berhasil membawa PKB rebound, dan kini menjadi salah satu partai besar di Indonesia. Gus Imin juga pernah menduduki berbagai posisi strategis, seperti Ketua DPR RI termuda, usia 32 tahun yang hingga saat ini rekor tersebut belum terpecahkan. Pernah pula menjabat Wakil Ketua MPR RI, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada Kabinet, dan kini kembali menjadi Wakil Ketua DPR RI.

Mas Anies dan Gus Imin juga sama-sama tokoh yang lahir dari pergolakan pemikiran. Mas Anies pernah menjadi Majelis Penyelamat Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta sementara Gus Imin merupakan aktivis ulung dan pernah menjadi ketua umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

Bahkan, hingga saat ini Gus Imin masih menjadi ketua Mabinas PB PMII. Duet Mas Anies dan Gus Imin bisa juga disebut dengan Manunggaling HMI-PMII. Keduanya kenyang makan asam garam aktivisme. Pemimpin yang sama-masa lahir dari pergerakan dan pergolakan pemikiran. Pemimpin yang memang digembleng sebagai calon pemimpin besar dengan pergolakan gagasan, bukan pemimpin yang lahir dari gimmick recehan.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *