Buya Yahya Mengimbau Umat Islam Mewaspadai Hadis Palsu di Hari Maulid Nabi

Mewaspadai Hadis Palsu di Hari Maulid Nabi
Buya Yahya
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id – Ulama Buya Yahya mengimbau umat Islam mewaspadai hadis palsu terkait Maulid Nabi Muhammad SAW.

Buya Yahya mengatakan, memperingati hari kelahiran Rasulullah Muhammad SAW memang dianjurkan dan hendaknya umat Islam juga melakukan dan merasakannya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Namun dengan membuat riwayat bohong atau palsu untuk merayakan bulan Maulid Nabi, Buya Yahya mengatakan hal itu tidak boleh dan haram.

Termasuk meyakini hal tersebut salah, namun jika ingin memperingati Maulid Nabi dengan mengadakan acara perayaan Buya Yahya, disarankan agar mengikuti hukum syariah.

Kita kini memasuki bulan Rabiul Awal 1445 Hijriyah yang dikenal dengan hari lahirnya Nabi Muhammad SAW dan merupakan bulan ketiga dalam penanggalan Islam.

Perayaan Maulid Nabi biasanya diadakan di seluruh Indonesia dan dapat berlangsung di masjid, mushola, atau di rumah-rumah pribadi.

Buya Yahya menjelaskan, ada riwayat bohong atau palsu  yang memuat keutamaan memperingati Maulid Nabi SAW.

“Misalnya barang siapa memperingati dan mendoakan di hari kelahiran Rasulullah maka akan haram dari neraka, tidak ada riwayat dari Nabi SAW yang demikian, itu bohong,” jelas Buya Yahya dilansir dari kanal youtube Al-Bahjah TV.

Jika ingin melaksanakan perayaan Maulid Nabi tidak harus membawa atau menyebarkan hadits palsu.

Hadits palsu lainnya barang siapa menganggungkan hari kelahiranku, maka wajib mendapat syafa’atku, itu adalah sebuah kebohongan sebab Nabi tidak pernah bersabda demikian.

Adapun melaksanakan Maulid Nabi, terdapat aturan yang jelas sesuai syariat. Dan tidak perlu membawa hadits palsu yang dibuat-buat, adapun sanksi bagi yang berdusta atas nama Nabi tempatnya adalah neraka.

Umat Islam yang ingin melakukan atau mendatangi acara Maulid Nabi menurut Buya Yahya hukumnya boleh, syaratnya harus sesuai sunnah Nabi, dan melakukan hal-hal yang disukai Nabi Muhammad SAW.

Selain adanya hadits palsu, terdapat pula perbedaan pendapat mengenai perayaan maulid Nabi SAW.

Menanggapi hal itu, Buya Yahya menuturkan perayaan atau peringatan maulid Nabi Muhammad SAW adalah bentuk rasa syukur atas karunia Allah atas hadirnya Nabi Muhammad SAW ke dunia.

“Hendaknya kita bergembira atas rahmat Allah yang bernama Nabi Muhammad SAW, adapun makna merayakan adalah mengagungkan, kalau tidak mengagungkan Nabi Muhammad SAW orang tersebut keluar dari iman,” ucap Buya Yahya.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *