Ketum PBNU Gus Yahya Pada Warga NU: Soal Politik, Tunggu Rais Aam

Tegas! Ketum PBNU Gus Yahya Tidak Mau Lagi NU Terlibat Politik Praktis (foto istimewa)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya meminta warga NU untuk menunggu sikap politik dari Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar.

Hal itu disampaikannya dalam penutupan acara Fatayat Festival Apel Akbar dan Rakernas yang ditayangkan YouTube TVNU.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Yahya mengatakan sebelumnya Rais Aam PBNU telah berpesan terkait sikap politik itu. Ia mengaku juga mengikuti pesan tersebut.

“Soal yang lain-lain, misalnya soal politik dan lain-lain, sudah lah, ikuti saja, kita nunggu Rais Aam. Kemarin sudah dibilang Rais Aam tho kemarin? Yaudah kita nunggu aja, saya saja juga disuruh nunggu kok, masa kalian enggak nunggu. Kita nunggu saja, sudah enak,” kata Yahya, Minggu (1/10).

Ia mengatakan dalam politik, yang terpenting adalah melewatinya dengan selamat. Yahya menyebut bagi NU, politik bukan merupakan kepentingan inti organisasinya.

“Karena yang penting soal politik ini, yang penting kita kan lewat dengan selamat, itu saja yang penting. Ini cuma tempat lewatan kita, ini bukan pusat kepentingan kita, karena positioning Nahdlatul Ulama sudah bergeser tidak lagi politik,” katanya.

Terkait politik, sebelumnya Yahya mengaku tidak masalah jika ada pengurus NU yang mendukung capres atas nama pribadi.

Namun, jika ada yang mengatasnamakan PBNU, Yahya akan bertindak.

“Kalau ada pengurus NU kemudian menggunakan lembaga NU untuk kegiatan politik, politik praktis, langsung kita tegur,” kata Yahya di Istana Negara, Jakarta, awal September lalu.

Yahya berkata sudah ada contoh sanksi yang dijatuhkan. Dia menyebut ada pengurus PBNU di tingkat kabupaten yang ditegur karena memakai kantor untuk deklarasi capres.

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *