Diam-diam Siapkan Tameng, Syahrul Yasin Limpo Lawan KPK

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id – Menteri Pertanian (Mentan) RI, Syahrul Yasin Limpo alias SYL melawan Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK.

Setelah diseret KPK pada dugaan korupsi, rupanya Syahrul Yasin Limpo ‘diam-diam’ menyiapkan tameng untuk melawan.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Kabar terbaru, Syahrul Yasin Limpo yang juga mantan Gubernur Sulsel 2 periode itu melaporkan adanya dugaan pemerasan yang dilakukan pimpinan KPK.

Laporan Syahrul Yasin Limpo atas dugaan pemerasan pimpinan KPK ini ditangani Polda Metro Jaya.

Subdit Tipidkor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya telah melakukan pemeriksaan terhadap Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), sebanyak tiga kali.

Pemeriksaan ini terkait dugaan kasus pemerasan yang melibatkan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat menangani kasus di Kementerian Pertanian pada tahun 2021.

“Beliau dimintai keterangan sebanyak tiga kali. Hari ini sudah yang ketiga kalinya beliau dimintai klarifikasi atas dugaan tindak pidana yang terjadi,” kata Dirreskrisus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak kepada wartawan, Kamis (5/10/2023).

Meski demikian, Ade tidak memberikan rincian yang pasti tentang kapan pemeriksaan terhadap SYL sebelum hari ini dilakukan.

Ade menyebut bahwa kasus ini dimulai setelah adanya pengaduan dari masyarakat pada tanggal 12 Agustus 2023 terkait dugaan tindak pidana korupsi, yaitu pemerasan.

Setelah itu, kepolisian melakukan serangkaian penyelidikan dengan memeriksa sejumlah saksi mulai dari tanggal 24 Agustus hingga 5 Oktober 2023.

“Perlu disampaikan di sini bahwa 6 orang telah dimintai keterangan atau klarifikasi oleh tim penyelidik Subdit Tipidkor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya termasuk salah satunya Menteri Pertanian,” jelasnya.

Kasus ini terkuak melalui penyebaran surat panggilan dengan nomor B/10339/VIII/Res.3.3./2023/Ditreskrimsus, yang memanggil sopir Menteri Pertanian, Heri.

Surat panggilan ini terkait dengan penyelidikan yang dilakukan oleh Subdit V Tipidkor Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya terkait dugaan tindak pidana korupsi dalam bentuk pemerasan yang melibatkan Pimpinan KPK.

Permasalahan yang disorot dalam surat panggilan ini berhubungan dengan penanganan kasus di Kementerian Pertanian Republik Indonesia pada tahun 2021.

Dalam surat tersebut, Heri diminta untuk menghadiri pemeriksaan di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya pada tanggal 28 Agustus 2023, pukul 09.30 WIB.

Namun, saat dimintai tanggapan mengenai surat yang beredar, Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto tidak memberikan komentar.

Begitu juga dengan Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Ade Safri Simanjuntak, yang terlihat bergegas masuk ke dalam mobil tanpa memberikan keterangan apapun, dengan alasan sedang ada kegiatan.

“Ada giat, ada giat. Ada kegiatan,” ucap Ade, Rabu (4/10/2023).

Siapa pimpinan KPK yang diduga memeras Mentan Syahrul Yasin Limpo ?

Bendahara Umum Partai Nasdem, Ahmad Sahroni, telah mengetahui adanya beredarnya surat laporan pemeriksaan terhadap sopir dan ajudan Mentan terkait dugaan pemerasan oleh pimpinan KPK dalam kasus korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan).

“Nah gua baru tahu tadi jam setengah 7 di Kompas baru lihat, baru tahu,” ujar Sahroni saat ditemui di Nasdem Tower, Jakarta Pusat, Kamis (5/10/2023) dini hari.

Sahroni menyampaikan informasi ini saat ditemui di Nasdem Tower, Jakarta Pusat, pada Kamis (5/10/2023) dini hari.

Menurutnya, Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, belum memberikan komentar terkait beredarnya surat pemeriksaan tersebut.

“Enggak ada ngomong, tadi ngomongin cuma masalahnya. ‘Pak bagaimana petunjuk?’ (Kata Paloh) ‘belum ada, besok saja’. Kan saya sesuai arahan Babeh (Paloh),” kata dia.

Beberapa elite Nasdem meminta petunjuk dari Surya Paloh terkait permasalahan ini, namun Paloh hanya meminta agar masalah tersebut dibahas pada hari yang sama.

Sahroni juga mengungkapkan bahwa mereka berencana untuk menggelar jumpa pers terkait Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang sudah kembali ke Tanah Air.

Adapun Syahrul disebut sudah menjadi tersangka di kasus dugaan korupsi Kementan.

“Tadi Babeh cuma bilang besok akan disampaikan secara langsung, tapi belum tahu jam berapa,” imbuh Sahroni.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) memang sedang disorot lantaran terseret kasus tindak pidana korupsi di Kementerian Pertanian.

Namun, ada kasus lain yang menyeret nama SYL selain dugaan korupsi yang sedang disidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Perkara itu terkait dugaan pemerasan.

Saat ini beredar surat pemeriksaan bernomor B/10339/VIII/Res.3.3./2023/Ditreskrimsus yang berisikan pemanggilan terhadap sopir Menteri Pertanian bernama Heri.

Diketahui Subdit V Tipidkor Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya sedang melakukan penyelidikan dugaan tindak pidana korupsi berupa pemerasan yang dilakukan Pimpinan KPK.

Pemerasan itu disebut terkait penanganan perkara di Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2021.

Sopir Mentan bernama Heri diminta menjadi saksi dan hadir dalam pemeriksaan 28 Agustus lalu di ruang Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya sekitar pukul 09.30 WIB.

Terkait itu, saat ditemui di Lapangan Presisi Polda Metro Jaya, Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto tidak memberikan komentar terkait surat yang beredar tersebut.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak yang juga ditemui terlihat terburu-buru untuk masuk ke dalam mobil.

Dia juga terlihat tidak memberikan komentar soal surat itu dengan alasan sedang ada kegiatan.

“Ada giat, ada giat. Ada kegiatan,” ucap Ade, Rabu (4/10/2023) seperti dikutip dari Tribunnews.

Menanggapi dugan pemerasan tersebut, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengaku tidak tahu-menahu mengenai koleganya diduga memeras Syahrul Yasin Limpo memang tengah beperkara di KPK.

“Saya enggak tahu-menahu,” kata Alex dilansir dari laman Kompas.com, Kamis (5/10/2023).

Alex meminta persoalan tersebut ditanyakan ke pimpinan KPK lainnya.

Wakil Ketua KPK lainnya, Johanis Tanak, juga mengaku tidak mengetahui siapa pimpinan KPK yang diduga memeras Mentan Syahrul.

“Siapa itu? Sama-sama kita tidak tahu,” ujar Tanak saat dihubungi Kompas.com.

Kompas.com telah menghubungi tiga pimpinan lainnya, yakni Ketua KPK Firli Bahuri, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron, dan Nawawi Pomolango.

Namun, mereka belum merespons.

Lebih lanjut, Alex menuturkan, sejauh ini pihaknya belum menerima surat permintaan keterangan dari pihak Polda Metro Jaya terkait dugaan pemerasan terhadap politikus Nasdem tersebut.

“Enggak ada,” ujar Alex.

Sebelumnya, Bendahara Umum Partai Nasdem Ahmad Sahroni mengatakan, Ketua Umum partainya, Surya Paloh sudah mengetahui beredarnya surat pemeriksaan terhadap sopir dan ajudan Mentan Syahrul.

Namun, Paloh belum memberi komentar.

Ketika sejumlah elite Nasdem meminta agar surat pemeriksaan dugaan pemerasan itu dibahas dalam pertemuan Rabu (4/10/2023) malam, Paloh belum berkenan.

Ia meminta pembahasan dilakukan hari ini.

“Enggak ada ngomong, tadi ngomongin cuma masalahnya. ‘Pak, bagaimana petunjuk?’ (Kata Paloh) ‘Belum ada, besok saja’. Kan saya sesuai arahan Babeh (Paloh),” kata dia.

Saat ini beredar surat pemeriksaan bernomor B/10339/VIII/Res.3.3./2023/Ditreskrimsus.

Surat memuat pemanggilan terhadap sopir Menteri Pertanian bernama Heri.

Subdit V Tipidkor Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya sedang menyelidiki dugaan tindak pidana korupsi berupa pemerasan oleh Pimpinan KPK

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *