Diserang Balik YSL, Pimpinan KPK Terlapor Kasus Pemerasan, Kapolri Langsung Respons

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id — Polri mengusut kasus dugaan pemerasan yang melibatkan pimpinan KPK.

Dugaan pemerasaan menindaklanjuti laporan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Polda Metro Jaya masih merahasiakan pimpinan KPK yang jadi terlapor dalam kasus dugaan pemerasan di lingkungan Kementerian Pertanian pada 2021 lalu.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak berdalih hal tersebut karena masih dalam rangkaian penyelidikan oleh pihaknya.

“Untuk efektifitas penyelidkan yang saat ini kami lakukan terkait beberapa pertanyaan seputar materi apa yang dimintai keterangan dalam proses penyelidikan oleh tim penyelidik Subdit Tipidkor Krimsus Polda Metro Jaya,” kata Ade kepada wartawan, Kamis (5/10/2023).

“Mohon maaf ini masih konsumsi penyidik. Karena kira masih berproses saya kira kita bisa saling menghormati,” jelasnya.

Hal tersebut juga dimaksudkan untuk nilai uang yang diminta oleh pimpinan KPK saat menangani kasus tersebut.

Senada dengan Ade, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko juga mengatakan jika materi penyelidikan tidak bisa diungkapkan ke publik.

“Saya rasa cukup ya tadi kami sampaikan ini kan masih kesinambungan, ini masih proses penyelidikan kami sampaikan tadi. jadi tidak ada yang berandai-andai tapi proses ini masih kesinambungan ya,” ungkapnya.

 

 

Mentan SYL Diperiksa Polisi

Seperti diketahui, SYL sempat mendatangi Polda Metro Jaya, Kamis (5/10/2023) sekitar pukul 12.40 WIB.

Syahrul Yasin Limpo tiba di Polda Metro Jaya dengan mobil Toyota Vellfire bernopol B 119 ZZH, mobil yang sama ketika ia keluar dari kantor Kementan.

Sebelum ke Polda Metro Jaya, SYL juga sempat mendatangi kantor Kementerian Pertanian untuk berpamitan kepada staff dan karyawannya.

Dalam hal ini, SYL akhirnya buka suara terkait kedatanganya ke Polda Metro Jaya pada, Kamis (5/10/2023) siang tadi.

Seperti diketahui, SYL sempat mendatangi Polda Metro Jaya, Kamis (5/10/2023) sekitar pukul 12.40 WIB.

Syahrul Yasin Limpo tiba di Polda Metro Jaya dengan mobil Toyota Vellfire bernopol B 119 ZZH, mobil yang sama ketika ia keluar dari kantor Kementan.

Sebelum ke Polda Metro Jaya, SYL juga sempat mendatangi kantor Kementerian Pertanian untuk berpamitan kepada staff dan karyawannya.

Dalam hal ini, SYL akhirnya buka suara terkait kedatanganya ke Polda Metro Jaya pada, Kamis (5/10/2023) siang tadi.

SYL mengatakan bahwa kedatanganya itu atas permintaan Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto agar dirinya menjelaskan soal adanya aduan masyarakat (Dumas) yang dilayangkan pada 12 Agustus 2023 lalu.

“Hari ini adalah mendatangi atau diminta Kapolda Metro Jaya untuk menyampaikan keterangan-keterangan dan tentu berbagai hal yang berkaitan dengan Dumas 12 Agustus 2023,” kata SYL di Nasdem Tower, Kamis (5/10/2023).

SYL menerangkan, bahwa dalam Dumas tersebut berisi laporan dari masyarakat terkait adanya informasi mengenai pemerasan.

Namun SYL tak menjelaskan siapa saja sosok yang diduga terlibat dalam kasus pemerasan tersebut.

Ia hanya menerangkan bahwa dirinya telah menjelaskan mengenai kasus itu kepada penyidik.

“Jadi Dumas 12 Agustus 2023 yang terkait dengan hal-hal yang dilaporkan masyarakat terkait adanya hal-hal apa ya, seperti apa laporan itu yang terkait dengan terjadinya pemerasan dan sebagainya,” ujarnya.

“Semua yang saya tau saya sudah sampaikan dan secara terbuka saya sampaikan apa yang dibutuhkan penyidik,” sambungnya.

SYL mengatakan bahwa pemeriksaan di Polda Metro Jaya itu membuatnya cukup lelah lantaran memakan waktu hingga hampir 3 jam.

“Dihadapi oleh banyak banget tadi dan prosesnya hampir 3 jam saya cape banget, sementara saya baru pulang,” pungkasnya.

mengungkapkan bahwa pemeriksaannya di Polda Metro Jaya terkait adanya aduan masyarakat pada (12/8/2023) tentang terjadinya dugaan pemerasan dan lain sebagainya.

“Semua yang saya tau saya sudah sampaikan dan secara terbuka saya sampaikan apa yang dibutuhkan penyidik,” sambungnya.

SYL mengatakan bahwa pemeriksaan di Polda Metro Jaya itu membuatnya cukup lelah lantaran memakan waktu hingga hampir 3 jam.

“Dihadapi oleh banyak banget tadi dan prosesnya hampir 3 jam saya cape banget, sementara saya baru pulang,” pungkasnya.

Mengungkapkan bahwa pemeriksaannya di Polda Metro Jaya terkait adanya aduan masyarakat pada (12/8/2023) tentang terjadinya dugaan pemerasan dan lain sebagainya.

“Terkait dengan hal hal yang dilaporkan oleh masyarakat terkait adanya hal hal seperti apa laporan itu terkait dengan terjadinya pemerasan dan lain sebagainya,” kata Syahrul.

Menurut Syahrul, dirinya sudah memberikan keterangan yang diketahui dan dibutuhkan kepada tim penyidik Polda Metro Jaya.

“Semua yang saya tahu saya sudah sampaikan dan secara terbuka saya sampaikan apa yang dibutuhkan oleh penyidik ya, dihadapi oleh banyak banget tadi,” katanya.

“Prosesnya berlangsung cukup panjang hampir tiga jam, saya capek banget, saya baru pulang (dari luar negeri),” ujarnya lagi.

“Terkait dengan hal hal yang dilaporkan oleh masyarakat terkait adanya hal hal seperti apa laporan itu terkait dengan terjadinya pemerasan dan lain sebagainya,” kata Syahrul.

Menurut Syahrul, dirinya sudah memberikan keterangan yang diketahui dan dibutuhkan kepada tim penyidik Polda Metro Jaya.

“Semua yang saya tahu saya sudah sampaikan dan secara terbuka saya sampaikan apa yang dibutuhkan oleh penyidik ya, dihadapi oleh banyak banget tadi,” katanya.

“Prosesnya berlangsung cukup panjang hampir tiga jam, saya capek banget, saya baru pulang (dari luar negeri),” ujarnya lagi.

Sebagaimana diberitakan, Syahrul Yasin Limpo kembali ke Indonesia pada Rabu kemarin, setelah sempat diduga “hilang kontak” saat melakukan lawatan ke luar negeri.

Usai tiba di Tanah Air, Syahrul langsung menghadap Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh untuk melaporkan soal kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan) yang tengah diusut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Syahrul juga menyampaikan surat permohonan pengunduran diri dari posisi Mentan melalui Menteri Sekretariat Negara (Mensekneg) Pratikno.

Ia juga sudah meminta izin kepada Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh untuk mengundurkan diri dari kabinet, dan menghadapi proses hukum.

Seperti diketahui, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengungkapkan bahwa Syahrul Yasin Limpo sudah berstatus sebagai tersangka.

KPK diketahui memang tengah mendalami tiga klaster kasus dugaan korupsi di Kementan.

Syahrul juga menyampaikan surat permohonan pengunduran diri dari posisi Mentan melalui Menteri Sekretariat Negara (Mensekneg) Pratikno.

Ia juga sudah meminta izin kepada Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh untuk mengundurkan diri dari kabinet, dan menghadapi proses hukum.

Seperti diketahui, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengungkapkan bahwa Syahrul Yasin Limpo sudah berstatus sebagai tersangka.

KPK diketahui memang tengah mendalami tiga klaster kasus dugaan korupsi di Kementan.

Dalam rangka penyidikan tersebut, rumah dinas Syahrul Yasin Limpo digeledah pada 28-19 September 2023.

Dari penggeledahan itu, penyidik KPK menemukan uang puluhan miliar dalam bentuk rupiah dan mata uang asing, serta 12 pucuk senjata api.

 

Tanggapan Kapolri

Dikutip dari tayangan breaking TVOnenews, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merespon mengenai aduan terhadap oknum pimpinan KPK tersebut.

Surat Panggilan Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya itu soal dugaan kasus pemerasan yang dilakukan oleh pimpinan KPK.

Listyo Sigit mengaku, pihaknya akan melakukan pengecekan terlebih dahulu terkait adanya surat panggilan terkait dugaan kasus pemerasan yang dilakukan pimpinan KPK.

“Nanti akan kita cek di Polda. Nanti setelah itu kita akan berikan rilis. Nanti dicek dulu,” kata Sigit, Kamis (5/10/2023) dikutip dari TVOnenews.

Syahrul mengaku belum mendapatkan panggilan dari KPK

Di sisi lain, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, dirinya belum mendapatkan panggilan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan) yang menyeret namanya.

Menurut Syahrul, ia baru mengetahui soal kasus dugaan korupsi tersebut dari media sosial (medsos).

“Belum ada panggilan (KPK). Saya belum tahu ada apa-apa, saya cuma baca di medsos,” ujar Syahrul Yasin Limpo di Gedung Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), Jakarta, Kamis (5/10/2023).

Syahrul mengungkapkan, saat membaca berita soal kasus dugaan korupsi itu, ia sedang berhadapan dengan tugas negara ke luar negeri. Tepatnya, mengurusi soal pangan dan perubahan iklim.

“Sementara saya berhadapan dengan proses bilateral, dengan Menteri Italia, Menteri Spanyol melakukan bantuan dengan FAO, dengan IFAT, dengan berbagai hal yang merasa bahwa Indonesia perlu dibantu dalam rangka climate change,” kata Syahrul.

“Oleh karena itu, beri saya kesempatan dan saya belum ada istirahat ini karena tadi saya juga diperiksa di Polda dan capek banget rasanya saya hadapi ini semua. Saya harap tidak akan sedikit pun mengganggu kinerja Pak Presiden, lebih baik saya ambil sikap seperti ini (mengundurkan diri sebagai Mentan),” ujarnya melanjutkan.

Seperti diketahui, KPK saat ini sedang mengusut tiga klaster dugaan korupsi di Kementan, yakni pemerasan dalam jabatan, gratifikasi, dan tindak pidana pencucian uang.

KPK juga telah menetapkan sejumlah tersangka dalam kasus dugaan korupsi terkait pemaksaan dalam jabatan di Kementan.

Tetapi, lembaga antirasuah itu belum mau mengungkap identitasnya.

Penyidik bahkan telah menggeledah sejumlah tempat terkait penyidikan tersebut. Di antaranya, rumah dinas Mentan Syahrul Yasin Limpo dan kantor Kementan pada pekan lalu.

Dari penggeledahan di rumah dinas Syahrul Yasin Limpo, penyidik KPK mendapati uang puluhan miliar dalam bentuk rupiah dan mata uang asing, serta 12 pucuk senjata api.

Sementara itu, saat rumah dan kantornya digeledah, Mentan Syahrul Yasin Limpo sedang berada di luar negeri.

Keberadaannya di luar negeri tersebut dalam rangka kunjungan kerja ke Italia dan Spanyol untuk menghadiri acara badan pangan dunia atau FAO.

Di tengah ramai berita yang menyebut Syahrul Yasin Limpo sudah berstatus tersangka, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD membenarkan bahwa Mentan Syahrul sudah tersangka.

Sumber

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *