Ketua KPK Firli Bahuri Jawab Tuduhan Peras Syahrul Yasin Limpo, Angka Pemerasan Capai Rp 11,4 T

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id — Kasus dugaan korupsi di Kementrian Pertanian melebar.

Diketahui, Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK disebut sudah menetapkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sebagai tersangka.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Namun, di sisi lain, muncul laporan ke polisi ada pimpinan KPK yang memeras Syahrul Yasin Limpo.

Isu pemerasan ini dibatah langsung Ketua KPK, Firli Bahuri.

Firli Bahuri terkejut atas isu yang beredar bahwa dirinya memeras Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) sebesar satu miliar dolar Singapura.

Keterkejutan itu sedikit beralasan, mengingat angka pemerasan yang sangat besar.

Sebab, jika dikonversi ke rupiah saat ini mencapai Rp 11,4 triliun.

Menurut Firli, satu angka yang tak masuk akal, mengingat nilai yang dikorupsi pun hanya miliaran rupiah.

Pemerasan itu disebut terkait penanganan perkara dugaan korupsi di Kementan yang dilakukan KPK.

“Tidak akan pernah ada hal-hal orang bertemu dengan saya, atau apalagi ada isu bahwa menerima sesuatu sejumlah 1 miliar dolar (Singapura) itu saya baca,” ujar Firli di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (5/10/2023).

“Saya pastikan itu tidak ada.

Bawanya satu miliar dolar itu banyak, yang kedua, siapa yang ngasih satu miliar dolar?” imbuhnya dengan mimik bingung.

Menurut Firli, tidak ada pimpinan KPK yang melakukan dugaan pemerasan tersebut.

Kata dia, pimpinan KPK tetap menjaga integritas dengan tidak bertemu pihak yang terkait dengan perkara, apalagi bertemu dengan pihak yang tidak dikenal.

Firli mengatakan, pimpinan KPK telah berulang kali dicatut.

Tak hanya menteri, nama dan foto pimpinan KPK juga dicatut untuk menghubungi kepala daerah dan anggota DPR.

“Saya tidak tahu siapa yang melakukan itu dengan meminta segala sesuatu. Pak Ali sudah pernah menyampaikan waktu itu,” katanya.

Dalam kesempatan ini, Firli menegaskan, ajudannya hanya satu orang.

Dengan demikian tidak ada nama lainnya, termasuk yang bernama Irwan.

“Ada yang bertanya, ajudan saya itu cuma satu orang. Namanya Kevin, enggak ada yang lain,” ujarnya.

Dalam kesempatan ini, Firli mengatakan, olahraga bulu tangkis dalam dua kali seminggu dilakukannya di tempat terbuka.

Untuk itu, tidak mungkin bertemu dengan orang untuk transaksi ilegal.

“Tempat itu adalah tempat terbuka, jadi saya kira tidak akan pernah ada hal-hal orang bertemu dengan saya,” sebut Firli.

 

Polda Metro Jaya Rahasiakan Identitas Terlapor

Sementara itu Polda Metro Jaya masih merahasiakan pimpinan KPK yang jadi terlapor dalam kasus dugaan pemerasan di lingkungan Kementerian Pertanian pada 2021 lalu.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak berdalih hal tersebut karena masih dalam rangkaian penyelidikan oleh pihaknya.

“Untuk efektifitas penyelidkan yang saat ini kami lakukan terkait beberapa pertanyaan seputar materi apa yang dimintai keterangan dalam proses penyelidikan oleh tim penyelidik Subdit Tipidkor Krimsus Polda Metro Jaya,” kata Ade, Kamis (5/10/2023).

“Mohon maaf ini masih konsumsi penyidik. Karena kira masih berproses saya kira kita bisa saling menghormati,” jelasnya.

Hal tersebut juga dimaksudkan untuk nilai uang yang diminta oleh pimpinan KPK saat menangani kasus tersebut.

Senada dengan Ade, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko juga mengatakan jika materi penyelidikan tidak bisa diungkapkan ke publik.

“Saya rasa cukup ya tadi kami sampaikan ini kan masih kesinambungan, ini masih proses penyelidikan kami sampaikan tadi.

Jadi tidak ada yang berandai-andai tapi proses ini masih kesinambungan ya,” ungkapnya.

 

Mentan SYL Diperiksa Polisi

Seperti diketahui, SYL sempat mendatangi Polda Metro Jaya, Kamis (5/10/2023) sekitar pukul 12.40 WIB.

Syahrul Yasin Limpo tiba di Polda Metro Jaya dengan mobil Toyota Vellfire bernopol B 119 ZZH, mobil yang sama ketika ia keluar dari kantor Kementan.

Sebelum ke Polda Metro Jaya, SYL juga sempat mendatangi kantor Kementerian Pertanian untuk berpamitan kepada staff dan karyawannya.

Dalam hal ini, SYL akhirnya buka suara terkait kedatanganya ke Polda Metro Jaya pada, Kamis (5/10/2023) siang tadi.

SYL mengatakan bahwa kedatanganya itu atas permintaan Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto agar dirinya menjelaskan soal adanya aduan masyarakat (Dumas) yang dilayangkan pada 12 Agustus 2023 lalu.

“Hari ini adalah mendatangi atau diminta Kapolda Metro Jaya untuk menyampaikan keterangan-keterangan dan tentu berbagai hal yang berkaitan dengan Dumas 12 Agustus 2023,” kata SYL di Nasdem Tower, Kamis (5/10/2023).

SYL menerangkan, bahwa dalam Dumas tersebut berisi laporan dari masyarakat terkait adanya informasi mengenai pemerasan.

Namun, SYL tak menjelaskan siapa saja sosok yang diduga terlibat dalam kasus pemerasan tersebut.

Ia hanya menerangkan bahwa dirinya telah menjelaskan mengenai kasus itu kepada penyidik.

“Jadi Dumas 12 Agustus 2023 yang terkait dengan hal-hal yang dilaporkan masyarakat terkait adanya hal-hal apa ya, seperti apa laporan itu yang terkait dengan terjadinya pemerasan dan sebagainya,” ujarnya.

“Semua yang saya tau saya sudah sampaikan dan secara terbuka saya sampaikan apa yang dibutuhkan penyidik,” sambungnya.

SYL mengatakan bahwa pemeriksaan di Polda Metro Jaya itu membuatnya cukup lelah lantaran memakan waktu hingga hampir tiga jam.

“Dihadapi oleh banyak banget tadi dan prosesnya hampir tiga jam saya capek banget, sementara saya baru pulang,” pungkasnya.

sumber

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *