Dunia Terkejut! Serangan Hamas Bukti Kegagalan Intelijen Besar-besaran

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id – Serangan mendadak Hamas terhadap Israel disebut menunjukkan kegagalan intelijen besar-besaran, ketika pemerintah Israel tampak tidak berdaya dengan infiltrasi Hamas yang melintasi perbatasan selatan dan peluncuran ribuan roket.

Para ahli dan mantan pejabat intelijen mengatakan, serangan Hamas melalui udara, darat dan laut juga menimbulkan pertanyaan tentang mengapa badan-badan intelijen Amerika Serikat tampaknya tidak memperkirakan hal itu akan terjadi.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Kini, para pejabat AS sedang membahas peningkatan pembagian intelijen dengan Israel untuk mendukung pemerintah Israel dalam menanggapi serangan Hamas tersebut, kata seorang pejabat AS dan sumber yang mengetahui pembahasan tersebut.

Serangan mendadak Hamas ini terjadi sehari setelah peringatan 50 tahun perang Arab-Israel tahun 1973. Serangan besar-besaran Hamas ini mengingatkan kembali konflik 1973 tersebut, ketika Israel dikepung oleh serangan serentak oleh negara-negara Arab tetangganya, yang dipimpin oleh Mesir dan Suriah.

“Ini adalah peristiwa 9/11 di Israel. Sejak tahun 1973, belum pernah terjadi kegagalan intelijen yang begitu besar di Israel,” kata Marc Polymeropoulos, yang bekerja selama 26 tahun untuk CIA, dengan spesialisasi dalam kontraterorisme, Timur Tengah dan Asia Selatan.

Badan intelijen Israel telah lama dipandang sebagai yang paling mampu di dunia, dengan serangkaian intelijen manusia, penyadapan, dan sarana teknis lainnya yang mencakup Tepi Barat dan Gaza.

“Hampir tidak terbayangkan bagaimana mereka melewatkan hal ini,” ujar Polymeropoulos, dikutip NBC, Senin (9/10/2023).

Juga tidak jelas mengapa badan-badan intelijen AS tampaknya tidak memperkirakan serangan itu terjadi. Begitu juga dengan negara-negara Arab bersahabat seperti Mesir, Yordania, Qatar dan Arab Saudi, ujarnya. “Saya tercengang,” cetus Polymeropoulos.

Colin Clarke, peneliti senior di Soufan Center, sebuah organisasi nirlaba yang fokus pada masalah keamanan global, mengatakan Israel harus memikul tanggung jawab utama karena gagal mengantisipasi serangan Hamas.

“Israel memiliki kemampuan pengumpulan dan analisis intelijen kelas dunia yang luar biasa dan akan memiliki gambaran yang jauh lebih baik tentang apa yang terjadi di negaranya sendiri. Hal ini jelas menjadi tanggung jawab Israel,” ujarnya.

Clarke mengatakan masih menjadi pertanyaan terbuka apakah gejolak politik dalam negeri baru-baru ini di Israel berperan dalam kegagalan intelijen tersebut.

David Friedman, yang merupakan duta besar AS untuk Israel di pemerintahan Presiden Donald Trump, mengatakan: “Selama 40 tahun atau lebih saya mengikuti Israel, saya belum pernah melihat hal ini terjadi.”

“Saya belum pernah melihat perbatasan dilanggar dengan cara seperti ini. Biasanya, bahkan jika ada satu orang dari Gaza yang mendekati perbatasan, mereka dicegat dan dinetralisir jauh sebelum mereka dapat melakukan apa pun. Ini adalah sesuatu yang belum pernah saya lihat sebelumnya. Ini tentu saja merupakan kegagalan intelijen yang besar,” imbuhnya.

Juru bicara Hamas Ibrahim Hamad mengatakan di televisi Al Jazeera, bahwa serangan itu “benar-benar sebuah pesan” kepada negara-negara Muslim yang mengupayakan normalisasi dengan Israel. Dia mendesak mereka untuk melepaskan diri dari hal yang “sangat memalukan” ini.

 

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *