Ini Sosok Panglima Jilah Ngamuk Warga Diduga Tertembak dalam Bentrokan dengan Polisi di PT HMBP Seruyan

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id — Inilah sosok Panglima Jilah, yang belakangan viral ngamuk saat insiden bentrok warga dengan polisi di Seruyan Kalimantan Selatan.

Reaksi Panglima Jilah itu dipicu setelah beredar kabar ada penembakan dan ada warga yang kritis serta satu tewas.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Diketahui, bentrok tersebut terjadi karena warga mengklaim korban tewas karena terkena tembakan polisi ketika menghadang warga melakukan protes ke perusahaan kebun sawit, PT Hamparan Massawit Bangun Persada I (PT HMBP).

Panglima Jilah atau Pangalangok Jilah sendiri merupakan pimpinan dari pasukan Tariu Borneo Bangkule Rajakng ( TBBR ) se-Tanah Dayak alias Pasukan Merah yang berasal dari Suku Dayak.

Panglima Jilah pun meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menindak tegas pelaku penembakan dan pimpinan yang memerintahkan penembakan.

“Mengutuk keras atas tindakan pihak kepolisian di Kabupaten Seruyan, saya meminta kepada pihak kepolisian terutama kepada pak Kapolri untuk menindak tegas,” tegas Panglima Jilah dikutip Tribunkalteng.com dari video yang tersebar viral group PM TBBR se Kalimantan, Instagram takam_dayak_bahadat.

Bahkan Panglima Jilah menyebut bila tindakan kepolisian telah semena-mena terhadap masyarakat di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah.

“Tindakan kepolisian yang telah semena-mena dengan masyarakat, terkesan sangat arogan dan membela perusahaan. Saya meminta untuk yang menembak dan yang memerintahkan menembak (ditindak),” katanya.

 

Sosok Panglima Jilah

Nama Panglima Jilah sudah tak asing lagi ditelinga masyarakat Borneo.

Ia merupakan Pemimpin Pasukan Merah Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) Dayak.

Melansir Bangkapos.com, sosok Panglima Jilah menjadi simbol perjuangan masyarakat Suku Dayak ini lahir dengan nama Agustinus Jilah.

Ia lahir di Desa Sambora, Mempawah Hulu, Kabupaten Landak, pada 19 Agustus 1980.

Menurutnya, ia merupakan anak yang kurang beruntung saat masih kecil.

Pada masa kecilnya, Panglima Jilah memiliki kelainan dari teman-temannya kala itu.

Dibeberkannya lidahnya sering keluar, perut buncit dan keterbatasan dalam bicara alias gagap.

Tak heran jika ia sering mendapat perundungan dari lingkungan sekitarnya.

Namun, sejak kecil ia memiliki jiwa kepemimpinan Panglima yang tinggi.

Menjadi kakak dari 5 adik-adiknya, Panglima Jilah tak jarang harus makan singkong demi adik-adiknya bisa makan nasi dan lauk pauk.

Ayahnya yang hanya berprofesi sebagai petani membuat masa kecil Panglima Jilah serba kekurangan. Namun begitu, Panglima Jilah sebenarnya memiliki garis keturunan panglima atau pangalangok dari keluarga orangtuanya.

Ayahnya berasal dari Ne’ Macatn, sedangkan sang ibu datang dari keturunan Ne’ Bandong, Ne Matas.

Garis keturunan itulah yang membuatnya dipercaya menjadi sosok pemimpin Pasukan Merah Dayak.

Ia merupakan cucu dari seorang panglima yang sangat terpandang pada jaman kerajaan.

Maka tak heran Panglima Jilah sangat disegani sekaligus dikagumi khususnya di Pulau Kalimantan.

Ia berdiri di barisan terdepan untuk memperjuangkan hak masyarakat yang terancam dirampas pihak lain.

Hingga Panglima Jilah pun dijadikan simbol perjuangan masyarakat dalam mencari keadilan di tanah leluhurnya.

Ia menguasai seni beladiri tradisional Dayak dan memiliki kesaktian ilmu kebal.

Tubuhnya dibalut dengan tato khas Dayak hingga penampilan Panglima Jilah selalu menarik perhatian.

Bersama Pasukan Merah yang dipimpinnya, Panglima Jilah terus menghidupkan tradisi dan adat istiadat yang mulai tergerus jaman.

Ia merangkul kaum muda untuk bersama-sama menghidupkan adat budaya serta melestarikan hutan Kalimantan.

 

Punya Rumah Mewah

Ternyata di Kalimantan, Panglima Jilah memiliki rumah mewah dan sejumlah kendaraan pribadi.

Pemimpin besar Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) atau lebih dikenal dengan nama Pasukan Merah Dayak ini tinggal bersama seorang istri dan anak lelaki mereka.

Potret kehidupan Panglima Jilah pernah ditampilkan dalam kanal YouTube Jenta Lamiang.

Saat menelusuri bagian dalam rumah, ternyata panglima Suku Dayak ini punya hobi memelihara ikan.

Tampak beberapa akuarium berisi ikan hias berukuran besar terpajang di dalam rumahnya.

Selain aktif menjadi tokoh adat, Panglima Jilah tampak mengoleksi beberapa jenis ikan hias.

Rumah mewah milik Panglima Jilah ditempati bersama istri, anak dan juga beberapa hewan peliharaannya.

Telihat beberapa hewan seperti ikan, kucing dan anjing pitbul yang menjadi peliharaan Panglima Jilah.

Kemewahan hidup Panglima Jilah tak hanya pada rumah mewah, diketahui ia memiliki beberapa kendaraan.

Seperti motor dan juga mobil Jeep yang terparkir di depan rumahnya.

Ternyata Panglima Jilah saat di rumah tetap tampil seperti orang kebanyakan.

Dalam kehidupan sehari-hari, Panglima Jilah tidak mengenakan pakaian adat Suku Dayak.

Ia memakai baju biasa yang menutupi kegarangan tato di tubuhnya.

Panglima Jilah juga sosok ayah dan suami yang mencintai keluarga.

 

Berseteru dengan Panglima Pajaji

Panglima Jilah adalah tokoh masyarakat Suku Dayak asal Kalimantan Barat yang belakangan viral berseteru dengan Panglima Pajaji, tokoh lainnya.

Keduanya berseteru soal Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur karena perbedaan prinsip.

Panglima Jilah disebut mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.

Sementara Panglima Pajaji menentang sikap pro Panglima Jilah terhadap program kerja Presiden Jokowi.

Menurut Panglima Pajaji, adanya IKN akan merusak hutan adat di Kalimantan.

Sehingga kelestarian alam dan budaya akan mudah untuk tercemari.

Kabar terkini, Panglima Pajaji akhirnya kini meminta maaf Panglima Jilah.

Melalui video yang diunggah akun @kamidayakkalbar, Panglima Pajaji meminta maaf kepada Panglima Jilah.

Sebab perkataan Panglima Pajaji viral di media sosial imbas dianggap menantang Panglima Jilah.

Kini, Panglima Pajaji menyesali perbuatan yang dilakukan kepada pria yang dianggap sebagai kakak tersebut.

Oleh karena itu, sebagai adik, Panglima Pajaji meminta maaf kepada Panglima Jilah.

Di balik permintaan maaf tersebut, Panglima Pajaji mengaku tak menyangka omongannya menjadi sorotan tajam.

sumber

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *