Amerika Serikat Tercengang Lihat Persenjataan Hamas dan Taktik Serangan Para Pejuang Palestina

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id – Amerika Serikat kaget lihat persenjataan Hamas dan taktik serangan para pejuang Palestina.

Amerika Serikat dibuat tercengang dengan aksi Hamas dalam operasi dengan kata sandi Operation Al-Aqsa Flood.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Hamas membuat AS tercengang bukan hanya dengan taktik serangannya tetapi juga persenjataan milik Hamas.

Operation Al-Aqsa Flood, sandi untuk serangan terkoordinasi Milisi Hamas Palestina ke wilayah pendudukan Israel, Sabtu (7/10/2023 ) membelalakkan mata tak cuma warga dan pemerintah Israel, tapi juga sekutu utama mereka, Amerika Serikat (AS).

Kekagetan AS tak cuma soal betapa serangan Hamas itu sangat terkoordinasi dari darat, laut, dan udara tapi juga seputar persenjataan yang dimiliki para pejuang Palestina.

Seorang anggota kongres AS, mencurigai kalau senjata-senjata yang digunakan Hamas untuk membombardir aset-aset Israel justru awalnya berasal dari AS sendiri.

Atas dugaan itu, Perwakilan Partai Republik AS, Marjorie Taylor Greene mengatakan Washington harus bekerja sama dengan Israel untuk menyelidiki asal-usul persenjataan buatan AS, yang digunakan oleh kelompok militan Palestina Hamas dalam serangan yang sedang berlangsung terhadap wilayah kependudukan Israel.

Anggota kongres tersebut menuduh persenjataan tersebut, yang digunakan oleh Hamas, mungkin berasal dari Ukraina atau Afghanistan, dan senjata yang disita tersebut harus dilacak untuk menentukan sumbernya.

“Kita perlu bekerja sama dengan Israel untuk melacak nomor seri senjata AS yang digunakan Hamas melawan Israel. Apakah mereka berasal dari Afganistan? Apakah mereka berasal dari Ukraina? Kemungkinan besar jawabannya adalah keduanya,” tulis anggota kongres tersebut di platform media sosial X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, Minggu (8/10/2023).

Milisi Hamas Pamer Persenjataan

Sejauh ini, belum ada bukti kuat yang mendukung klaim tersebut.

Namun, setidaknya satu video yang belum diverifikasi, beredar secara online menunjukkan seorang militan Hamas “berterima kasih” kepada Ukraina atas persenjataannya.

Milisi Hamas dalam video tersebut tampak memamerkan berbagai macam barang buatan AS, termasuk peluncur granat anti-tank M136 standar (Man-portable air-defense systems/MANPADS).

Diketahui, AS telah mengucurkan bantuan militer dalam jumlah besar ke Ukraina selama lebih dari satu setengah tahun untuk mendukung Kiev dalam perang melawan Rusia.

Terkait bantuan dari AS tersebut, Ukraina berulang kali menghadapi tuduhan penyalahgunaan dan penjualan persenjataan.

Dugaan itu muncul setelah muncul berbagai penawaran mulai dari senjata api hingga ranjau dan rudal anti-tank berpemandu yang berulang kali muncul di jaringan gelap.

“Di Afghanistan, seluruh persenjataan tentara yang sekarang sudah tidak ada lagi, yang dibentuk dengan keterlibatan langsung Pentagon selama bertahun-tahun, telah jatuh ke tangan Taliban setelah kelompok Islam tersebut mengambil alih negara itu pada Agustus 2021,” tulis laporan RT.

Hari Ketiga, 1.000 Orang Diperkirakan Tewas dari Kedua Belah Pihak

Lebih dari 700 orang warga Israel tewas dalam serangan besar-besaran oleh kelompok militan Hamas yang dimulai Sabtu pagi, ujar pejabat keamanan Israel.

Sementara, sedikitnya 413 orang tewas di Gaza dan 2.300 lainnya terluka akibat serangan udara balasan dari Israel, ungkap sejumlah pejabat Palestina.

Salah-satu serangan mematikan oleh kelompok Hamas terjadi di acara festival musik Supernova di kawasan gurun di Israel selatan.

Sampai sejauh ini, tim penyelamat Israel mengatakan mereka telah menemukan lebih dari 250 mayat di lokasi festival musik itu.

Festival ini digelar tidak jauh dari lokasi kelompok militan Hamas memasuki wilayah Israel dari Jalur Gaza.

Mereka dilaporkan melepaskan tembakan, dan orang-orang yang tengah mengikuti acara musik itu kemudian berusaha melarikan diri lantaran panik.

Acara ini merupakan salah satu target serangan darat pertama oleh Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Beberapa rekaman video mengerikan yang diambil dari tempat acara itu, pada hari berikutnya, memperlihatkan skala serangan tersebut.

Di sana terlihat lebih dari satu bangkai mobil berjejer di jalanan, di antaranya ada yang terbalik dan lainnya ludes terbakar.

Dilaporkan pula, ada sejumlah orang yang menghadiri festival musik itu disandera dan ditahan di Gaza.

Seorang perempuan di Jerman meminta informasi tentang anak perempuannya yang disebutnya telah diculik oleh kelompok militan Hamas di festival itu.

Sejumlah negara lain mengatakan warganya terjebak dalam serangan di acara music tersebut.

Para pejabat keamanan Israel mengatakan, akibat serangan Hamas secara keseluruhan, lebih dari 700 orang Israel tewas, serta sedikitnya 2.000 orang terluka.

Rumah sakit di Gaza kebanjiran pasien

Sementara, sedikitnya 413 orang tewas di Gaza dan 2.300 lainnya terluka akibat serangan udara balasan dari Israel, ungkap sejumlah pejabat Palestina.

Dilaporkan, sejumlah rumah sakit di wilayah Gaza kebanjiran pasien setelah Israel memulai serangan balasannya.

Sehari setelah setelah serangan balasan itu, rudal-rudal masih ditembakkan dari Gaza ke wilayah Israel selatan, kata wartawan BBC Alice Cuddy.

Sementara, Amerika Serikat (AS) telah meningkatkan dukungannya kepada sekutunya, Israel, dengan mengerahkan kapal dan pesawat ke wilayah tersebut – sebuah tindakan yang dikecam sebagai “agresi” oleh Hamas.

KBRI Amman: Tidak ada WNI jadi korban serangan Israel ke wilayah Gaza

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Amman, Yordania, mengatakan hingga kini tidak ada warga Indonesia yang menjadi korban akibat serangan yang dilakukan Israel di wilayah Gaza. Dalam catatan KBRI, terdapat 13 orang WNI yang berdomisili di wilayah Gaza.

“Pemerintah Indonesia, melalui KBRI Amman, KBRI Kairo di Mesir dan KBRI Lebanon terus memantau situasi terakhir WNI dan berkoordinasi dengan simpul-simpul WNI di Gaza,” dalam keterangan pers dari KBRI Amman, yang diterima BBC News Indonesia pada Minggu (08/10).

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina menyebut 256 warganya tewas, termasuk 20 anak-anak, akibat serangan balik yang dilakukan oleh Israel sejak Sabtu (7/10/ ).

Selain itu, sekitar 1.788 orang juga dilaporkan terluka.

Israel melakukan serangan ke wilayah Gaza setelah sekelompok milisi Hamas menyelinap ke Israel dan melancarkan serangan besar secara mendadak.

Menurut keterangan dari tentara Israel, serangan darat, udara, dan laut yang dilakukan oleh Hamas itu menyebabkan sekitar 250 warga Israel tewas.

Selain itu, sekitar 1.000 orang terluka dan lebih dari 3.000 roket ditembakkan milisi Hamas di Gaza ke wilayah Israel.

Beberapa warga Israel juga dilaporkan telah dibawa ke Gaza sebagai sandera.

Menurut informasi yang disampaikan Kedutaan Besar Israel untuk Amerika Serikat, dalam unggahan di media sosial, terdapat 100 warganya yang disandera, mencakup warga sipil dan tentara.

Hamas adalah organisasi di Palestina yang melawan pendudukan Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Tentara Israel telah meminta warga di tujuh wilayah berbeda di Gaza untuk meninggalkan rumah mereka dan pindah ke pusat kota atau berlindung di tempat penampungan.

Israel juga akan memutus pasokan listrik, bahan bakar, dan barang ke Gaza, menurut laporan media yang mengutip pernyataan dari kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Kementerian Luar Negeri Thailand melaporkan ada kemungkinan dua pekerja Thailand diculik dan disandera oleh kelompok milisi Hamas.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan Israel sedang “berperang” dan bersumpah bahwa Hamas, penguasa Gaza, akan “membayar harga yang belum pernah diketahui”.

“Pagi ini Hamas melancarkan serangan mendadak yang mematikan terhadap negara Israel dan warganya,” kata Netanyahu dalam pidatonya.

Serangan ini adalah salah satu eskalasi paling serius dalam konflik Israel-Palestina selama bertahun-tahun.

Serangan kelompok milisi Palestina Hamas dilakukan dengan melintasi pagar pembatas tepat setelah fajar. Pada saat yang sama, rentetan roket diluncurkan dari Gaza – beberapa mencapai Tel Aviv dan Yerusalem.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *